Arab Saudi, inikepri.com – Kerajaan Arab Saudi akhirnya membuka lockdown bagi warganya, setelah memperketat aktifitasnya. Sebagai langkah mengurangi penyebaran pandemi covid-19, sayangnya ibadah haji yang akan dilaksanakan umat muslim di dunia masih tertutup.
Berdasarkan informasi yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri RI, pekan ini Arab Saudi telah mengumumkan pelonggaran secara bertahap untuk beberapa wilayahnya. Namun berdasarkan informasi tersebut wilayah Makkah masih mendapat penguncian dari kebijakan lockdown yang diberlakukan.
Dengan demikian, kota Makkah masih terkunci, dan aktifitas seluruh warganya masih terbatas di rumah saja. Kerajaan Arab Saudi sendiri masih membatasi aktifitas warga Makkah untuk tidak beraktifitas seperti wilayah lain yang dinilai sudah aman dari penyebaran covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemenlu sendiri hingga saat ini belum bisa memastikan dibukanya kembali ibadah haji bagi umat muslim di Indonesia, mengingat kerajaan Arab Saudi sendiri belum memberikan informasi resmi terkait penyelenggaraan ibadah haji bagi umat islam di dunia.
“Kami sudah berkomunikasi dengan kedutaan Arab Saudi di Jakarta mau pun kedutaan kita di Arab Saudi, hingga saat ini memang belum ada informasi atau keputusan apa pun yang diputuskan pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji,” ungkap Direktur Timur Tengah Kemlu RI, Achmad Rizal Purnama dalam keterangan pers, Rabu 27 Mei 2020.
Menurutnya, Kerajaan Arab Saudi saat ini tengah membentuk Komite tingkat tinggi yang dipimpin langsung Raja Salman bin Abdulaziz yang akan membahas masalah ibadah haji. Hingga saat ini seluruh negara masih menunggu keputusan tersebut, dan Kemlu bersama Kemenag juga terus memantau hasil rapat tingkat tinggi kerajaan Arab Saudi.
Kota Makkah korban Corona terbanyak
Kerajaan Arab Saudi sendiri menjadi kota dengan korban terbanyak dari beberapa wilayah di Arab Saudi. Selain itu kota Madinah yang sering menjadi lokasi ibadah bagi umat muslim juga menjadi salah satu kota dengan korban terbesar.
Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq Al-Rabiah menerangkan kondisi wilayah di Arab Saudi telah melaporkan peningkatan kasus infeksi virus Corona dalam satu hari sebanyak 1.122 kasus tercatat dalam waktu 24 jam.
“Terjadi peningkatan kasus akibat pandemi Corona di Arab Saudi, sehingga total kasus infeksi virus Corona saat ini telah mencapai 10.484 kasus. “ ungkap Tawfiq seperti dilansir Saudi Gazete.
Sedikitnya terjadi angka kematian setiap harinya di Arab Saudi, dimana data kematian yang dirilis Kerajaan Arab tersebut, pada minggu 19 April 2020, enam orang telah meninggal akibat virus Corona. Sehingga angka kematian di negara ini telah mencapai 103 orang.
Juru bicara Menteri Kesehatan, Dr Muhammad Al-Abdel mengatakan seluruh korban meninggal diketahui bukan warga negaranya, dengan lokasi lima orang meninggal akibat virus Corona berada di Makkah dan satu orang tinggal di Jeddah.
Al-Abdel juga menyebutkan, korban meninggal memiliki umur sekira 23 hingga 70 tahun. Seluruhnya diketahui telah memiliki riwayat penyakit kronis. “Seluruh riwayat korban diketahui telah memiliki penyakit kronis.
Hops