Batam, inikepri.com – Setelah melakukan tahap uji coba dengan berbagai jenis obat, studi dari Oxford University menunjukkan bahwa Deksametason efektif untuk menurunkan resiko kematian pada pasien COVID-19.
Dengan Deksametason, resiko kematian akibat COVID-19 berkurang dari 40% menjadi 28% pada pasien yang menggunakan ventilator, dan dari 25% menjadi 20% pada pasien yang membutuhkan suplemental oksigen. Lalu, apa sebenarnya Deksametason dan bagaimana cara kerjanya?
Ini dia 3 fakta seputar Deksametason.
1. Cara kerja Deksametason
Deksametason merupakan glukokortoid sintesis yang masih masuk dalam kelompok obat-obatan hormon steroid. Obat ini biasa digunakan untuk menangani pasien inflamasi kronis, mulai dari artritis, asma, alergi parah, hingga beberapa jenis kanker.
Deksametason bekerja sebagai antiinflamasi dan imunosupresif , di mana obat ini akan mengurangi peradangan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Obat ini tergolong murah dan mudah untuk ditemukan. Di Indonesia sendiri, Deksametason dapat ditemukan dalam bentuk tablet, sirup, salep mata, tetes mata, hingga injeksi atau suntikan.
2. Efek samping
Konsumsi Deksametason dalam waktu yang lama memungkinkan adanya efek samping tertentu, mulai dari meningkatnya nafsu makan, perubahan mood, penglihatan buram, pusing, sakit kepala, gatal atau perih di lengan dan kaki, hingga detak jantung yang tidak beraturan. Orang dengan penyakit kronis seperti diabetes, sakit jantung, hipertensi, dan osteoporosis cenderung lebih mudah merasakan efek samping dari Deksametason.
3. Menurunkan imun tapi dapat sembuhkan Covid-19?
Meski cara kerja Deksametason terbilang aneh dan dapat membuat siapa saja mengernyitkan dahi, namun tak perlu khawatir. Pasalnya, para tenaga medis mengusulkan bahwa penggunaan jenis obat steroid (termasuk Deksametason) dalam dosis yang sedikit justru dapat mempercepat pemulihan pasien pneumonia.
Selain itu, pemberian dosis yang sedikit ini juga dapat meringankan tingkat keparahan ARDS (sindrom gangguan pernafasan akut). Seperti yang kita tahu, pada kasus COVID-19 yang parah, pasien dapat memiliki gejala pneumonia dan ARDS.
Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan obat deksametason hanya diperbolehkan bagi pasien COVID-19 yang mengalami masalah pernafasan. Pasien COVID-19 tanpa masalah pernafasan atau dengan gejala tingkat ringan, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat jenis ini.
Hops.id