Menteri Kelautan Beri Penghargaan Untuk Penjaga Laut Pemberani di Natuna

- Admin

Jumat, 24 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Natuna, inikepri.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo memberikan penghargaan kepada nakhoda Kapal Pengawas Orca 3 dan Hiu 11, Capt. Muhammad Ma’ruf dan Mohammad Slamet, yang berhasil menangkap dua kapal Vietnam pencuri ikan di Natuna Utara.

Dalam keterangan tertulis, Kamis (23/7) Menteri Edhy memberikan hadiah kejutan kepada dua awak kapal pemberani yang melompat ke kapal untuk melumpuhkan para pencuri ikan, Muhammad Nur Afliq dan Riko Putra, sesaat sebelum meninggalkan Stasiun PSDKP Pontianak, sebelum bertolak ke Jakarta.

“Ini tolong dibagi dua ya,” ujar Menteri Edhy sambil memberikan paket berbalut plastik hitam kepada Riko, lalu beranjak menuju kapal. Menteri Edhy meninggalkan Stasiun PSDKP menggunakan speedboat menuju dermaga Kartika Pontianak.

Baca Juga :  Hadiri Rapat Konsolidasi Partai Pengusul SAYANG Natuna, Ansar Ahmad : Saya Bukan Tipe Pemimpin Yang Suka Menekan Bawahan

Menyoal apresiasi yang diberikan Menteri Edhy kepada awak kapal pengawas, Riko dan Afliq mengaku penghargaan itu bukan menjadi tujuan mereka. Sebab menjaga setiap jengkal laut dari tangan-tangan pelaku illegal fishing merupakan tugas dan kewajiban yang sudah melekat di pundaknya.

Perihal risiko yang kerap dihadapi awak kapal pengawas saat melakukan pengejaran dan penangkapan kapal pencuri ikan, menurut Afliq, hal tersebut sudah diperhitungkan secara matang. Seperti saat dia dan Riko yang terpaksa melompat ke kapal Vietnam untuk melumpuhkan para pelaku.

Baca Juga :  Bakamla RI Usir Kapal China Coast Guard dari Laut Natuna Utara, Tegaskan Kedaulatan Indonesia

“Itu SOP-nya memang seperti itu. Kita mengikuti arahan dari komandan. Jadi untuk kita selamat kita harus saling koordinasi. Itu saja,” beber Afliq.

Kendati demikian, dia tidak menampik jika ada pihak-pihak yang menyebut awak kapal pengawas terkadang bersikap nekat saat melumpuhkan kapal pencuri ikan di tengah lautan.

“Kalau disebut nekat karena memang ada peluang dan komando sudah ada. Kita mengikuti arahan dari komandan,” tegasnya.

Baca Juga :  Natuna, Pulau Terpencil yang Siap Jadi Simbol Perjuangan Melawan Koruptor

Seperti terjadi saat penyergapan kapal Vietnam di perairan Natuna Utara oleh kapal Hiu 11, kata Afliq, pihaknya telah melakukan kejar-kejaran selama sekitar dua jam. Tim juga telah mengikuti prosedur tetap seperti tembakan peringatan ke udara, tetapi kapal asing tetap bermanuver.

“Lalu instruksi dari komandan, kita harus mengatur strategi lagi. Makanya kita melompat itu untuk bisa melumpuhkan mereka yang lari. Kita juga beberapa kali melempar tali untuk mengejar mereka tapi tidak berhasil. Makanya keputusan terakhir kita sergap dan lompat ke kapal,” Riko menambahkan.

Berita Terkait

Cen Sui Lan Temui MenTrans: Natuna Segera Jadi KAPET Maritim Terpadu, Buka Akses ke-9 Negara
Tak Kalah dengan Kopi Aceh, Cen Sui Lan Jajaki Peluang Kopi Natuna
Pemkab Natuna Salurkan Pupuk Bersubsidi untuk Kelompok Tani
ALHAMDULILLAH! Lansia di Natuna akan dapat Bantuan Tunai Rp800 Ribu Per Orang
Sekolah Rakyat Dibangun di Ranai
Cen Sui Lan Hadiri Pertemuan Rutin dan Halal Bihalal GOW Kabupaten Natuna
SAT SET! Belum 100 Hari, Cen Sui Lan-Jarmin Sidik Selesaikan Satu Persatu Persoalan Daerah
Suasana Haru Pada Acara Pelepasan Dan Tasyakuran Siswa/i Kelas XII MAN 1 Natuna
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 22 April 2025 - 21:47 WIB

Cen Sui Lan Temui MenTrans: Natuna Segera Jadi KAPET Maritim Terpadu, Buka Akses ke-9 Negara

Selasa, 22 April 2025 - 11:12 WIB

Pemkab Natuna Salurkan Pupuk Bersubsidi untuk Kelompok Tani

Senin, 21 April 2025 - 16:39 WIB

ALHAMDULILLAH! Lansia di Natuna akan dapat Bantuan Tunai Rp800 Ribu Per Orang

Minggu, 20 April 2025 - 14:51 WIB

Sekolah Rakyat Dibangun di Ranai

Sabtu, 19 April 2025 - 20:08 WIB

Cen Sui Lan Hadiri Pertemuan Rutin dan Halal Bihalal GOW Kabupaten Natuna

Berita Terbaru