Batam, inikepri.com – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) Kota Batam belum berhenti jalankan fungsinya meski sebagian wilayah Batam sudah menjadi zona kuning. Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Batam, Amsakar Achmad mengatakan tim terus bekerja sesuai tugasnya di lapangan.
“Penyisiran tetap dilakukan. Sehingga warga di sekitar yang terpapar bisa betul-betul terpantau,” kata Amsakar di Kantor Wali Kota Batam, Jumat (3/7) lalu.
Berdasarkan data tim gugus tugas, pada periode 1 Mei hingga 22 Juni, sebanyak 138.842 orang yang masuk dalam screening atau penyisiran. Kegiatan penyisiran ini dilaksanakan oleh tim gugus tugas tingkat kecamatan yang terdiri dari berbagai unsur. Termasuk di dalamnya petugas dari Puskesmas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim kecamatan ini menyisir beberapa kategori warga. Antara lain warga yang menjadi kontak dekat dengan pasien terkonfirmasi positif. Kemudian juga warga yang memiliki gejala mirip covid-19. Selain itu juga dilakukan penyisiran terhadap warga yang baru pulang dari luar daerah dan luar negeri.
Tak hanya menyisir dan mendata, tim kecamatan juga melakukan rapid diagnostic test (RDT). Tes cepat ini menjadi langkah penyaringan awal untuk pengujian lanjut. Apabila hasil RDT reaktif, akan ditindaklanjuti dengan uji polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium.
Adapun total rapid test yang sudah dilakukan mencapai 14.277 uji, dengan hasil reaktif 550 sampel. Sedangkan pemeriksaan laboratorium sudah sebanyak 2.520 uji, dengan hasil terkonfirmasi positif 240 kasus. Termasuk di dalamnya dua kasus reinfeksi.
“Hasil penyisiran itu kita lakukan perawatan sampai sembuh. Supaya zona hijaunya bukan hanya di atas kertas. Tapi memang sel yang akan jadi klaster itu kita pantau,” terang Wakil Wali Kota Batam tersebut.
Perawatan terhadap pasien covid-19 di Batam dilakukan di beberapa rumah sakit rujukan. Antara lain RSUD Embung Fatimah, RSBP Batam, RSKI Galang, serta beberapa rumah sakit swasta.
Jumlah pasien positif covid-19 yang sembuh di Batam mencapai 80 persen, data hingga 5 Juli 2020. Dari 240 pasien positif, sebanyak 192 pasien telah dinyatakan sembuh. Persentase kesembuhan ini lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan nasional sebesar 45,42 persen.