Jakarta, inikepri.com – Sejak awal Juni 2020, beberapa masyarakat mengeluh terkait adanya lonjakan tagihan listrik. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan listrik bagi masyarakat Indonesia menyebutkan, lebih dari lima juta pelanggan PLN seluruh Indonesia mengalami kenaikan.
Menanggapi hal itu, Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT PLN untuk meningkatkan layanannya ke masyarakat dengan melakukan sejumlah inovasi, diantaranya dengan mengganti meteran listrik analog menjadi smart meter.
Dilansir dari routestofinance.com, smart meter atau meteran listrik pintar merupakan sebuah perangkat elektronik yang memiliki kemampuan untuk melacak dan mencatat penggunaan listrik yang terhubung di rumah pelanggan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan menggunakan meteran listrik berbasis teknologi digital ini, dapat memungkinkan pencatatatan informasi konsumsi listrik secara otomatis dan kemudian mengirimkan data tersebut ke perusahaan listrik PLN. Oleh sebab itu, petugas PLN setiap bulannya tidak perlu memeriksa meteran listrik secara manual ke rumah-rumah pelanggan.
Keunggulan lain dari smart meter yakni mampu mengukur penggunaan listrik dengan cepat dan akurat, tanpa menghilangkan perkiraan tagihan bulanan sehingga dinilai lebih efisien. Dalam menerima data pemakaian, PLN tak harus menunggu hingga satu bulan. Pihaknya dapat mengakses data secara langsung (real time) yang digunakan untuk menghitung keseimbangan beban listrik sehingga dapat memperkecil kemungkinan pemadaman listrik masal.
Lebih lanjut, smart meter dinilai juga mampu mencegah kebutuhan akan pembangkit listrik baru yang dapat menghasilkan efek gas rumah kaca yang secara substansial menimbulkan polusi dan sejumlah masalah kesehatan lainnya.
Senior Executive Vice President Bisnis dan Pelayanan Pelanggan PLN, Yuddy Setyo Wicaksono memperkirakan pergantian meteran listrik analog ke smart meter yang mencapai 79 juta unit akan membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun.
Pergantian meteran ini merupakan bagian dari peremajaan meteran listrik yang telah habis masa pakainya. Saat ini, pihaknya mengaku sedang membuat strategi perencanaan.
“Biar lebih teliti dan kita punya program roadmap, kami pun juga menyiapkan penggantian dengan smart meter,” ujar Yuddy saat diskusi daring, dikutip Tempo, pada Senin, (15/6).
Nantinya jika smart meter sudah terpasang, pelanggan akan lebih dimudahkan dalam memantau tagihan listrik secara langsung. Misalnya dalam pengisian token listrik, pelanggan tak perlu lagi mengisi secara konvensional dengan memasukkan nomor ke unit kWh meter, karena sudah terintegrasi dengan sistem digital.
Hops