Suara dari Ujung Negeri, Cen Sui Lan Teriakkan Keadilan: Jangan Biarkan Nelayan Kami Berjuang Sendiri

- Admin

Kamis, 19 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Natuna, Cen Sui Lan, berbicara dengan suara hati di tengah Rapat Koordinasi Forum Sinkronisasi Keamanan Laut, mengungkap luka perbatasan yang terlalu lama terabaikan. Suaranya mewakili nelayan, mewakili laut yang diam, tapi terluka. Foto: INIKEPRI.COM

Bupati Natuna, Cen Sui Lan, berbicara dengan suara hati di tengah Rapat Koordinasi Forum Sinkronisasi Keamanan Laut, mengungkap luka perbatasan yang terlalu lama terabaikan. Suaranya mewakili nelayan, mewakili laut yang diam, tapi terluka. Foto: INIKEPRI.COM

INIKEPRI.COM – Di sudut paling utara Tanah Air, ketika angin laut menggulung dan perahu kecil berjuang melawan gelombang, suara seorang perempuan menggema dari garis batas: Cen Sui Lan, Bupati Natuna, angkat bicara untuk mereka yang terlalu lama dibungkam gelombang.

Dalam Rapat Koordinasi Forum Sinkronisasi Pengawasan dan Penegakan Hukum di Wilayah Yurisdiksi Indonesia, Rabu (18/6/205), di Ballroom Jelita Sejuba, Sepempang, Cen Sui Lan tampil bukan hanya sebagai pejabat, tapi sebagai ibu, penjaga, dan saksi atas luka panjang perbatasan yang nyaris terlupakan.

“Natuna itu 99 persen laut, tapi justru daratannya yang kita jaga. Sedangkan laut kami, tempat nelayan hidup dan bermimpi, dijejali kapal asing tanpa tersentuh,” ucapnya lirih, tapi penuh api.

Nelayan Natuna bukan tak mau berlayar jauh. Tapi dengan perahu kecil dan jaring lusuh, mereka seolah hanya jadi tamu di lautan mereka sendiri. Di saat kapal-kapal asing berseliweran bebas dengan izin resmi, nelayan lokal justru tak punya daya, tak punya suara.

“Natuna ini kaya, tapi rakyatnya masih miskin. Saya sebagai Bupati, saya sedih. Empat bulan saya menjabat, saya merasa belum bisa melakukan apa-apa,” ungkap Cen Sui Lan, dengan suara bergetar.

Diksi Cen Sui Lan tak melambung, tapi menyayat. Ia menyingkap realita pahit bahwa regulasi pusat justru membatasi gerak daerah. Aturan mengenai 4 mil, 12 mil, telah menjadi pagar tak kasat mata yang mengekang kedaulatan lokal atas lautnya sendiri.

Baca Juga :  Nelayan Vietnam dan Thailand Disebut Makin Berani Menjarah Ikan di Laut Natuna

Cen Sui Lan bukan hanya mengeluh. Ia menawarkan jalan: libatkan swasta, kirimkan kapal-kapal besi, bantu nelayan untuk bisa berdiri sendiri di lautnya yang luas.

“Kalau pusat tak mampu sendiri, mengapa tidak membuka ruang kolaborasi? Jangan biarkan laut kami dikuasai yang kuat, sementara nelayan sendiri bertahan hidup dari sisa-sisa harapan,” katanya, menawarkan solusi.

Lebih dari sekadar pertahanan militer, bagi Cen Sui Lan, kedaulatan sejati adalah ketika rakyat di perbatasan tidak lagi hidup dalam ketakutan dan kekurangan.

“Bagaimana bisa menjaga kedaulatan jika perut rakyat kami kosong? Kami butuh perlindungan yang nyata, bukan sekadar kunjungan,” harapnya.

Ia menutup dengan rasa terima kasih, tapi juga penekanan: kunjungan ke Natuna adalah awal. Yang dibutuhkan kini adalah keberanian untuk bertindak.

“Semoga rakor ini tidak berhenti di meja-meja rapat, tapi sampai ke jaring-jaring nelayan kami yang koyak, dan ke wajah-wajah anak-anak Natuna yang menanti harapan,” tegasnya, mengakhiri dengan nada harap dan keteguhan.

Penulis : DI

Editor : IZ

Berita Terkait

Pemda Natuna Sambut Kunjungan Strategis Kepala Biro Sarpras Bakamla RI
Pendataan Diperluas, Harapan Sekolah Rakyat Masih Menyala di Natuna
Natuna, Benteng Terluar yang Menjaga Pancasila di Tengah Riuh Geopolitik Laut Cina Selatan
Pemkab Natuna Resmi Perpanjang Libur Sekolah Hingga 18 Juli 2025
Natuna Bangga! Enam Putra-Putri Daerah Raih Beasiswa Bergengsi dari SKK Migas
Cen Sui Lan Bergerak Cepat, Renovasi Asrama Haji Dikebut Jelang Peluncuran Sekolah Rakyat
Bakti di Ujung Negeri, Cen Sui Lan Apresiasi Aksi Mahasiswa Unair di Natuna
Pemkab Natuna Bahas Implementasi Sekolah Rakyat Usai Rakornas Bersama Kemensos RI

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:22 WIB

Pemda Natuna Sambut Kunjungan Strategis Kepala Biro Sarpras Bakamla RI

Selasa, 15 Juli 2025 - 14:27 WIB

Pendataan Diperluas, Harapan Sekolah Rakyat Masih Menyala di Natuna

Selasa, 15 Juli 2025 - 13:36 WIB

Natuna, Benteng Terluar yang Menjaga Pancasila di Tengah Riuh Geopolitik Laut Cina Selatan

Sabtu, 12 Juli 2025 - 03:21 WIB

Pemkab Natuna Resmi Perpanjang Libur Sekolah Hingga 18 Juli 2025

Kamis, 10 Juli 2025 - 19:47 WIB

Natuna Bangga! Enam Putra-Putri Daerah Raih Beasiswa Bergengsi dari SKK Migas

Berita Terbaru