INIKEPRI.COM – Kegiatan pramuka di SMAN 2 Singkep mendadak berubah mencekam setelah sembilan siswi mengalami kesurupan massal. Insiden ini memaksa pihak sekolah menghentikan sementara pembelajaran tatap muka dan menggantinya dengan sistem daring.
Kepala SMAN 2 Singkep, Frans Edwinata, mengaku peristiwa tersebut terjadi di luar dugaan. Biasanya, kegiatan perkemahan pramuka berlangsung lancar tanpa hambatan. Namun, kali ini suasana menjadi panik ketika satu siswa tiba-tiba kesurupan, lalu diikuti beberapa siswa lain.
“Ini kejadian luar biasa selama saya menjabat sebagai kepala sekolah. Awalnya hanya satu siswa, lalu berlanjut hingga Senin saat pengajian, beberapa siswa kembali kesurupan,” kata Frans, Rabu (1/10/2025).
Menurut Frans, total ada sembilan siswi yang mengalami kesurupan. Kondisi mereka sempat mengkhawatirkan, namun kini berangsur membaik setelah mendapat perhatian khusus dari pihak sekolah maupun orang tua.
“Kami tidak lepas tangan. Para siswa yang terdampak sudah kami serahkan ke orang tuanya dan dilakukan ruqyah sebagai langkah pemulihan. Kami berharap ini yang pertama dan terakhir,” ujarnya.
Untuk menjaga ketenangan siswa, pihak sekolah mengajukan izin ke Dinas Pendidikan Provinsi Kepri agar kegiatan belajar dialihkan secara daring sementara. Izin pun disetujui, sehingga sejak 30 September hingga 3 Oktober 2025 siswa belajar dari rumah.
“Kami ingin siswa bisa beristirahat agar kondisi fisik dan mental mereka pulih. Setelah itu pembelajaran akan kembali normal,” tambahnya.
Peristiwa kesurupan massal ini sontak menjadi pembicaraan masyarakat sekitar. Warga mengaku terkejut karena kasus serupa jarang terjadi di sekolah, apalagi sampai memengaruhi proses belajar. Meski begitu, pihak sekolah memastikan situasi sudah terkendali dan kondisi seluruh siswa aman.
Penulis : RBP
Editor : IZ