Tren Operasi Puting Payudara, Seperti Apa dan Bagaimana Risikonya?

- Admin

Sabtu, 20 Juni 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batam, inikepri.com – Operasi puting payudara dianggap mampu meningkatkan kepercayaan diri. Lalu, apa saja jenis operasi puting payudara dan bagaimana prosedurnya?

Belakangan operasi puting payudara menjadi tren tersendiri. Dianggap mampu meningkatkan kepercayaan diri saat momen intim, tak heran jika banyak orang berbondong-bondong melakukan prosedur kecantikan ini.

Lalu, apa saja jenis operasi puting dan bagaimana prosedurnya?

Nipple correction

Nipple correction merupakan operasi yang dilakukan untuk membuat puting menonjol ke luar. Biasanya, orang-orang dengan inverted nipple atau puting yang melesap melakukan operasi jenis ini. Kondisi ini dapat terjadi lantaran pembuluh susu yang terlalu pendek, sehingga menyebabkan puting tertarik ke dalam.

Baca Juga :  Cerita Dokter Soal Pengalaman Setelah Disuntik Vaksin Sinovac Vs Moderna

Nipple correction merupakan kondisi yang umum ditemukan, baik pada perempuan maupun laki-laki. Namun, bagi perempuan, inverted nipple dapat menjadi masalah tersendiri saat menyusui. Pasalnya, mulut bayi sulit untuk menyesap puting. Setidaknya, 1 dari 10 orang di dunia memiliki masalah ini.

Operasi Nipple correction dapat berlangsung selama 30-120 menit, tergantung dari kondisi puting itu sendiri. Pada kasus yang sederhana, dokter akan membedah bagian bawah puting.

Kemudian, pembuluh susu pada dada akan “diulur” sehingga terciptalah puting yang menonjol. Metode ini memiliki kekurangan lantaran puting dapat melesap kembali sewaktu-waktu.

Baca Juga :  Sempat Minder Punya Payudara 34KK, Wanita Ini Justru PD Jadi Model Lingerie

Pada kasus yang parah, operasi Nipple correction memungkinkan pembuluh susu untuk dipotong secara permanen. Dengan begitu, maka dapat dipastikan bahwa pasien tak akan dapat menyusui. Namun, metode ini menjamin bahwa puting tidak akan mengalami pelesapan.

Areola reduction

Kamu tahu, kan bagian lingkar area berpigmentasi yang mengelilingi puting? Nah, bagian ini disebut dengan areola.

Areola pada setiap orang memiliki warna, ukuran, hingga bentuk yang berbeda-beda. Ada yang besar, dan ada pula yang kecil. Kendati begitu, ukuran areola yang besar seringkali dianggap “tidak atraktif”. Itulah sebabnya operasi pengecilan areola juga menjadi tren di masyarakat.

Baca Juga :  Kemenkes Minta Fasyankes tidak Meresepkan Obat Bentuk Cair ke Anak

Caranya, dokter bedah akan membuat jahitan mengikuti lingkar areola. Kemudian kelebihan jaringan akan dibuang dan dijahit kembali. Compositions ini terbilang cepat lantaran hanya membutuhkan waktu 60 menit dengan menggunakan anestesi lokal.

Kendati begitu, operasi areola memungkinkan adanya efek samping, mulai dari pembengkakan, memar, hingga infeksi. Tak hanya itu, pada kasus yang parah, pasien juga dapat kehilangan sensasi di bagian puting hingga tak dapat menyusui.

Tertarik mencoba operasi puting payudara?

Hops.id

Berita Terkait

Kemenkes Akselerasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Segera Diluncurkan, Ayo Unduh Aplikasi SATUSEHAT Mobile
Kemenkes RI Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Flu Burung
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Jangan Panik
Pemerintah Perkuat Koordinasi Nasional Tangani Wabah ASF
Kepala Bapanas Tegaskan Pentingnya Makanan Bergizi Diberikan Sejak Dini
Kemenkes Luncurkan Proram Percepat Penanggulangan HIV/AIDS
Kepala Bapanas: Anggur Shine Muscat Aman, Tapi Cuci Dulu sebelum Konsumsi
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 09:51 WIB

Kemenkes Akselerasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Sabtu, 11 Januari 2025 - 08:15 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Segera Diluncurkan, Ayo Unduh Aplikasi SATUSEHAT Mobile

Kamis, 9 Januari 2025 - 06:35 WIB

Kemenkes RI Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Flu Burung

Selasa, 7 Januari 2025 - 07:57 WIB

Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Jangan Panik

Kamis, 19 Desember 2024 - 08:09 WIB

Pemerintah Perkuat Koordinasi Nasional Tangani Wabah ASF

Berita Terbaru

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Kepala Staf Kepresidenan A.M. Putranto memastikan kesiapan program PKG di Puskesmas Watukawula, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (17/1/2025). Foto: Kemenkes

Kesehatan

Kemenkes Akselerasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Minggu, 19 Jan 2025 - 09:51 WIB