Batam, inikepri.com – Tren bersepeda tengah booming di Indonesia. Banyak orang memilih olahraga sepeda untuk kesehatan tubuh. Menariknya, selain bermanfaat untuk kesehatan tubuh, bersepeda juga bisa menghemat pengeluaran dan menjaga lingkungan tetap asri.
Namun sayangnya, dibalik sehatnya bersepeda, tersebut anggapan di masyarakat yang menyatakan bahwa bersepeda dapat berdampak buruk bagi organ intim laki-laki.
Seperti yang dilansir dari laman alodokter, pria yang kerap bersepeda, sering dikaitkan dengan disfungsi ereksi atau impotensi. Kondisi tersebut bisa membuat Mr. P sulit mengeras, bila terjadi ereksi sulit untuk mempertahankannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu Impotensi pun dapat meredupkan gairah seksual pria. Dari segi medis, rupanya anggapan tersebut benar adanya, tapi kondisi itu tidaklah permanen.
Normalnya, saat kamu duduk, maka kamu akan membebankan berat bada pada tulang duduk. Bagian tubuh itu dikeliling oleh lemak dan otot-otot serta tak memiliki organ saraf atau arteri. Area itu membantu kamu duduk dengan nyaman secara berjam-jam.
Namun, sebagian besar pengendara sepeda membebankan berat tubuh pada sadel sepeda yang tidak cukup lebar untuk menopang tulang duduk. Alhasil, mereka membebankannya pada area yang terletak di sekitar samping luar perineum.
Area itu berbentuk kanal sepanjang ischiopubic rami (Struktur penghubungan antara tulang duduk dan tulang kemaluan). Area itu mengandung jaringan ereksi, arteri dan saraf ke Mr. P. Tekanan pada area tersebut, dapat merusak arteri dan saraf. Padahal arteri dan saraf itu mempunyai peranan penting dalam membantu proses ereksi.
Gejala awal yang menandakan arteri serta saraf yang sudah rusak, yakni munculnya sensasi mati rasa atua kesemutan pada area intim laki-laki. Menurut penelitian, risiko pria mengalami impotensi lebih tinggi saat bersepeda dalam waktu yang lama, sekitar lebih dari tiga jam setiap minggunya.
Adapun tips untuk bersepeda dengan aman seperti yang dilansir dari laman alodokter.
1. Ganti sadel dengan dudukan sepeda jenis “no-nose” atau memilih dudukan yang lebih lebar. Karena dudukan jenis tersebut dapat menopang tubuh dengan baik. Ubah juga posisi sadel menjadi lebih ke depan, guna membantu mengurangi tekanan pada perineum.
2. Rendahkan posisi stang, karena bisa membuat tubuhmu bersandar ke depan dan bagian bokong menjadi terangkat. posisi itu bisa mengurangi tekanan pada perineum.
3. Saat menempuh jarak jauh, disarankan untuk tidak duduk terus menerus selama bersepeda. Kamu dapat menyelingi dengan menggowes sepeda seraya mengangkat bokong, atau bisa juga berjalan kaki sambil membawa sepeda. Hal itu bisa mengurangi tekanan pada perineum dan melancarkan kembali aliran darah.
4. Gunakan celana pendek yang ada bantalannya, guna mendapatkan lapisan perlindungan ekstra.
5. Kurangi intensitas bersepeda. Jangan lebih dari tiga jam setiap minggu. Selain itu disarankan untuk berhenti bersepeda sementara waktu saat area perineum kamu sudah terasa sakit atau mati rasa.
Nah itu dia gengs beberapa tips aman untuk bersepeda, agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari dampak buruk. Bila kamu mengalami mati rasa atau impotensi selama beberapa bulan meski kamu sudah berenti bersepeda, segera konsultasikan kesehatanmu ke dokter.
Karena bisa jadi kondisi tersebut disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya, seperti gangguan saraf atau penyakit jantung.
Merahputih.com