Mengenal Mak Yong, Seni Teater Tradisional Melayu

- Admin

Kamis, 6 Agustus 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batam, inikepri.com – Mak Yong adalah suatu seni teater tradisional yang begitu lekat di telinga orang-orang Melayu.

Dalam pertunjukannya, Mak Yong banyak menceritakan tentang kehidupan istana, lengkap dengan pesan moral yang hendak disampaikan.

Namun, tatkala harus berhadapan dengan modernisasi seni pertunjukan, Mak Yong kini bertransisi menjadi teater yang kocak agar tetap disukai.

Baca Juga :  Di Batam, Kasus Positif COVID-19 Lebih Banyak Terjadi Pada Pria

Alunan musik tetawak, gendang, dan rebab terdengar mengalun, menandai dimulainya pementasan Mak Yong.

Kemudian para pemain pun memasuki panggung pertunjukan. Pementasan ini menyuguhkan iringan musik yang berpadu harmonis dengan lagu Melayu yang dibawakan oleh para pemainnya.

Salah satu pemain lengkap memakai baju berwarna kuning khas Melayu berikut aksesorinya. Sebutan untuk aksesori ini pun berbeda-beda.

Baca Juga :  BIP, KNPI Kepri dan Sejumlah Komunitas Sosial Salurkan Bantuan ke Korban Puting Beliung di Sagulung

Di kepala disebut senggeng, di leher disebut teratai dan yang dikenakan dipinggang berjuntai disebut cabok.

Kemudian pemain ini membawakan tiga lagu sambil menari dengan memakai cangai yang merupakan kuku palsu panjang terbuat dari bahan berkilat seperti emas.

Selanjutnya Ia membawakan Tari Jogi. Di Batam, Tari Jogi sangat identik dengan pementasan Mak Yong, karena tarian ini dilakukan sebelum pertunjukan Mak Yong.

Baca Juga :  Deputi V BP Batam Tinjau Progres Bandara Hang Nadim, Dorong Pertumbuhan Industri MRO

Peralatan yang diperlukan dalam pertunjukan tari tersebut adalah rotan berai, parang, keris, kapak, panah, dan tongkat kayu.

Setelah pertunjukan tari selesai, giliran atraksi Mak Yong mengambil posisi. Para pemain memakai busana sesuai peran yang dibawakannya. Bahasa Melayu sangat melekat pada setiap pertunjukkannya.

Berita Terkait

Perda 2016 Tak Lagi Relevan, Ranperda Lingkungan Baru Disiapkan untuk Batam Berkelanjutan
Li Claudia Dampingi Wapres Gibran Tinjau Program MBG di Batam
Wapres Gibran Panen Perdana Lobster 2025: Amsakar Tekankan Semangat Nelayan
Serahkan 138 KTP ke Warga Mangsang Maju, Anwar Anas: KTP Buka Akses Layanan Publik
Batam Jadi Pusat Modeling Budi Daya Lobster, Wapres Gibran Panen 1,7 Ton Hari Ini
Pemprov Kepri Buka Peluang Investasi di Bintan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
RDP Komisi VI DPR RI, BP Batam Paparkan Arah Kebijakan dan Program Prioritas 2025-2029
Amsakar–Li Claudia Minta Restu DPR: RKA BP Batam 2026 Tembus Rp5,3 Triliun

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 19:26 WIB

Perda 2016 Tak Lagi Relevan, Ranperda Lingkungan Baru Disiapkan untuk Batam Berkelanjutan

Rabu, 10 September 2025 - 14:02 WIB

Wapres Gibran Panen Perdana Lobster 2025: Amsakar Tekankan Semangat Nelayan

Rabu, 10 September 2025 - 11:07 WIB

Serahkan 138 KTP ke Warga Mangsang Maju, Anwar Anas: KTP Buka Akses Layanan Publik

Rabu, 10 September 2025 - 08:59 WIB

Batam Jadi Pusat Modeling Budi Daya Lobster, Wapres Gibran Panen 1,7 Ton Hari Ini

Rabu, 10 September 2025 - 08:06 WIB

Pemprov Kepri Buka Peluang Investasi di Bintan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Berita Terbaru