Memahami Simbol, Lambaian Tangan Anas dan Anwar Ibrahim

- Admin

Kamis, 27 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Memahami Simbol, Lambaian Tangan Anas dan Anwar Ibrahim. Foto:Nadim.

Memahami Simbol, Lambaian Tangan Anas dan Anwar Ibrahim. Foto:Nadim.

Oleh: Nadim
Penulis adalah Aktifis Pergerakan di Kota Batam

INIKEPRI.COM – Tepat 11 April 2023 yang lalu, sosok Anas Urbaningrum menghirup udara bebas. Kebebasan itu disambut oleh ratusan simpatisan baik dari para sahabatnya, keluarga, Parpol, organisasi HMI, KAHMI, dan lainnya.

Sebagai mantan ketua umum Partai Demokrat, sosok Anas Urbaningrum, memiliki daya tarik tersendiri, bahkan berita keluarnya Anas dari Lembaga Pemasyaratakan (Lapas) Kelas I Sukamiskin sempat hangat dan menjadi perbincangan oleh banyak kalangan di sosial media, ada yang pro (mendukungnya) dan ada juga yang kontra.

BACA JUGA :

Sibuk Bahas Sindikat Mafia TPPO, Lupa Musuh Besar Bangsa adalah Kemiskinan

Di halaman depan Lapas Sukamiskin, Anas membacakan pidato didepan awak media dan didengarkan oleh ratusan simpatisan. Menariknya pidato tersebut agak sedikit menyindir, seperti ada dendam, rindu harus dibayar tuntas. Publik pun bertanya-tanya, mungkinkah Anas sedang memberikan kesan terhadap keluarga Cikeas?

Baca Juga :  Haruskah Menderita Atas Nama Indonesia?!

Usai berpidato, Anas Urbaningrum pun melambaikan tangan dihadapan wartawan dan simpatisannya. Saya pun langsung teringat pada sosok politikus, orang nomor satu di negeri seberang Malaysia.

Sama Tapi Tak Serupa

Kisah Anas Urbaningrum tentu saja sama tapi tak serupa, yang sama dari Anas dan Anwar sama-sama mendekam di jeruji besi dengan kasus yang berbeda.

Anas tersandung kasus korupsi proyek Hambalang ketika memimpin Partai Demokrat yang kala itu iya tengah berkuasa. Pada September 2014, Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menghukum Anas 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 3 bulan kurungan. Anas dinyatakan terbukti melakukan tindak pidana korupsi dan pencucian uang terkait proyek Hambalang dan proyek APBN lainnya.

Cerita Anas tentu berbeda dengan kasus yang menimpa Datuk Seri Anwar Ibrahim, ia politisi Malaysia yang sekarang menjadi perdana menteri yang ke-10. Dulunya Anwar gencar menjadi oposisi daripada kerajaan yang dipimpin perdana menteri Mahathir Mohamad, gerakan perubahan reformasi ditaburkan. Di masa kepemimpinan Mahathir Mohamad, Dia dipenjara selama bertahun-tahun. Anwar dijegal dengan berbagai macam kasus.

Baca Juga :  Virus Covid-19, Masyarakat Masih Santuy Keluar Rumah! Mati Itu Bukan Di Tangan Corona

Untung sabut timbul, perjalanan kisah Anwar Ibrahim melesat dan menjadi inspirasi banyak kalangan baik didalam negeri mau pun di luar negeri. Tak terkecuali, pada teman-temannya Anas yang juga menjadikan Anwar Ibrahim sebagai rule model untuk memantapkan dan meyakinkan diri pada Anas Urbaningrum agar kembali bangkit melawan kezaliman yang menimpa terhadap dirinya. Namun akankah Anas Urbaningrum mampu kembali bangkit dan melawan kezaliman tersebut?

Anas dan Anwar sekali lagi saya utarakan cukup berbeda, Anwar melawan Rezim yang sedang berkuasa kemudian ia di penjara, namun Manuver politik Mahathir yang kala itu menghebohkan jagat Malaysia dikarenakan sulit untuk meruntuhkan Rezim yang sedang berkuasa yaitu Najib Razak.

Baca Juga :  Anas Urbaningrum Sebut PKN Bukan Partai Keluarga

Ia memerlukan kekuatan tambahan, bersama Anwar Ibrahim yang sedang dalam masa tahanan. Ia pun membentuk aliansi politik. Walaupun sedang di dalam penjara, Anwar Ibrahim masih memiliki loyalis dan simpatisan yang cukup militan.

Dengan kesepakatan politik, Aliansi tersebut berhasil menumbangkan rezim Nazib Razak lewat pemilu pada tahun 2018 dan mengakhiri kekuasaan Barisan Nasional selama 61 tahun berturut-turut.

Politik menjadi mungkin juga menjadi tidak mungkin, lagi-lagi tidak ada yang mustahil.

Kisah Anwar mungkin juga dibaca oleh Anas, dengan lambaian tangan yang dilakukan Anas yang juga mirip dengan yang dilakukan oleh Anwar Ibrahim.

Lambaian tangan kanan politikus Anwar Ibrahim menjadi ikonik tersendiri dan simbol peringatan? perjuangan kegelisahan, keresahan, kebangkitan untuk melawan, dan kebebasan yang direnggut selama bertahun-tahun.

Akankah simbol lambaian tangan tersebut, menjadikan Anas bernasib sama di kemudian hari?. (DI)

Berita Terkait

Haruskah Menderita Atas Nama Indonesia?!
1 Desember, Ditjen Imigrasi Terapkan Penerbitan E-Paspor 100 Persen
Judi Online Menambah Kemiskinan Baru, Literasi Digital Jadi Kunci Pemberantasannya
Kejutan! Duet Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra Mungkin Terwujud di Pilwako Batam 2024
Bagaimana Pendidikan Menyelesaikan Semua Masalah Bangsa
Kekuasaan Dinasti Politik
Sibuk Bahas Sindikat Mafia TPPO, Lupa Musuh Besar Bangsa adalah Kemiskinan
Rudi Berpindah Partai Lagi, Mungkinkah?

Berita Terkait

Sabtu, 21 Desember 2024 - 09:53 WIB

Haruskah Menderita Atas Nama Indonesia?!

Senin, 2 Desember 2024 - 08:07 WIB

1 Desember, Ditjen Imigrasi Terapkan Penerbitan E-Paspor 100 Persen

Jumat, 29 November 2024 - 10:02 WIB

Judi Online Menambah Kemiskinan Baru, Literasi Digital Jadi Kunci Pemberantasannya

Kamis, 30 Mei 2024 - 11:03 WIB

Kejutan! Duet Amsakar Achmad-Li Claudia Chandra Mungkin Terwujud di Pilwako Batam 2024

Kamis, 28 Desember 2023 - 08:54 WIB

Bagaimana Pendidikan Menyelesaikan Semua Masalah Bangsa

Berita Terbaru

Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia siap digelar pada 16 Januari 2025, di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Acara ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Foto: Kadin

Nasional

Musyawarah Kadin Indonesia Siap Digelar

Kamis, 16 Jan 2025 - 08:13 WIB