Bagaimana Pendidikan Menyelesaikan Semua Masalah Bangsa

- Admin

Kamis, 28 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mohammad Raziq Fakhrullah, B.Eng. Foto: Istimewa

Mohammad Raziq Fakhrullah, B.Eng. Foto: Istimewa

Tingkatkan Minat Baca dan Turunkan Harga Buku
Kebanyakan pembaca pemula pasti memiliki pengalaman pertama dalam membaca buku. Perasaan yang membosankan dan mengantuk menghantui kita saat membaca. Tetapi saat kita menemukan suatu hal yang menarik pada tulisan itu, kita mulai serius dan lupa akan kejenuhan yang dirasakan sebelumnya. Tanpa kita sadari dengan membaca membuat kita memiliki ide, diksi, pengetahuan, bahkan keterampilan yang tidak kita miliki sebelumnya. Dengan banyak membaca kita dapat berbica dengan lebih teratur. Dengan membaca, kita lebih mudah menyelesaikan masalah dikarenakan banyak informasi yang kita dapatkan. Dengan membaca kita dapat berdiskusi dengan siapa pun tanpa mudah dibodohi oleh orang lain. Namun, peningkkatan minat baca ini harus didukung oleh fasilitas literasi seperti perpustakaan modern di setiap kota dan harga buku yang terjangkau agar semua orang lebih termotivasi untuk membaca.

Baca Juga :  Judi Online Menambah Kemiskinan Baru, Literasi Digital Jadi Kunci Pemberantasannya

Fokuskan Beasiswa dibidang STEM
Teman pembaca pasti sudah tahu mengapa STEM menjadi bidang yang sangat penting pada era ini. Karena dengan ilmu STEM lah sebuah negara dapat meningkatkan produktifitasnya. STEM sebagai kunci pengembangan riset teknnologi yang dapat membantu manusia meningkatkan efisiensi dari kegiatan industri. Disisi lain, STEM juga dapat membantu menyelesaikan masalah lingkungan seperti penagnggulangan dampak emisi kabron yang berlebihan, modernisasi system pengolahan limbah kota. Dapat disimpulkan dengan ilmu STEM lah sebuah negara dapat dikatakan negara maju.

Baca Juga :  Asap, Asa dan Amsakar Achmad

Kita sadari bahwa transformasi pendidikan bukanlah proses yang singkat, hal ini butuh puluhan tahun untuk merasakan dampaknya. Namun hal ini harus dimulai dari sekarang. Kita tidak bisa menjadikan ini hanya sebagai gerakan pemerintah ataupun usaha dari Lembaga-lembaga Pendidikan saja, tetapi kita harus menjadikan ini sebagai gerakan darri sebuah bangsa. Jika tidak, maka kita akan tertinggal dan selamanya menjadi bahan mainan orang asing. Pendidikan empiris lah yang akan menyelamatkan bangsa ini, dan Pendidikan moral lah yang akan menjadikan manusia tetap sebagai manusia.

Berita Terkait

Asap, Asa dan Amsakar Achmad
Refleksi Kartini: Emansipasi, Iman, dan Tantangan Perempuan Muslim Hari Ini
Strategi Delegitimasi Aktor Kebijakan dalam Pemerintahan Prabowo – Studi Kasus Tuduhan terhadap Sufmi Dasco Ahmad
Menerobos Rutinitas Birokrasi dengan Adab dan Etika
Kemerosotan Otak dan Pembatasan Media Sosial pada Anak
Haruskah Menderita Atas Nama Indonesia?!
1 Desember, Ditjen Imigrasi Terapkan Penerbitan E-Paspor 100 Persen
Judi Online Menambah Kemiskinan Baru, Literasi Digital Jadi Kunci Pemberantasannya

Berita Terkait

Kamis, 29 Mei 2025 - 10:28 WIB

Asap, Asa dan Amsakar Achmad

Senin, 21 April 2025 - 11:02 WIB

Refleksi Kartini: Emansipasi, Iman, dan Tantangan Perempuan Muslim Hari Ini

Selasa, 8 April 2025 - 15:25 WIB

Strategi Delegitimasi Aktor Kebijakan dalam Pemerintahan Prabowo – Studi Kasus Tuduhan terhadap Sufmi Dasco Ahmad

Selasa, 11 Maret 2025 - 02:08 WIB

Menerobos Rutinitas Birokrasi dengan Adab dan Etika

Kamis, 13 Februari 2025 - 19:40 WIB

Kemerosotan Otak dan Pembatasan Media Sosial pada Anak

Berita Terbaru