INIKEPRI.COM – Sejumlah mahasiswa di Kota Batam menggagas dan menggelar nonton bareng dan diskusi film yang bertajuk “Tanah Moyangku” bertempat di G-Coffee-Pasir Putih, Batam Center, Rabu (10/1/2023) malam.
Nonton bareng ini juga dihadiri oleh Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad. Pada kesempatan itu juga, Amsakar juga diminta untuk membahas dan menilai soal film yang menyangkut konflik agraria yang terjadi di Indonesia.
“Saya ini bukan orang yang memiliki potensi lengkap untuk berbicara tentang pertanahan. Barang kali BPN lebih representatif menjadi narasumber untuk menyikapi apa yang dipaparkan film Tanah Moyangku ini,” ucap Amsakar membuka diskusi.
BACA JUGA:
Amsakar Hadir di Milad ke-8 Gandoriah PKDP Kota Batam
Amsakar: Tahun Baru Momen Refleksi Diri
Amsakar lantas memuji film Tanah Moyangku. Menurutnya, sebuah film lahir dari kreativitas seni yang luar biasa.
“Karena tidak semua orang yang memiliki ide dan gagasan dapat diungkapkan sebagai kreativitas seperti film ini. Oleh sebab itu, karya ini layak diapresiasi sebagai bagian dari pengetahuan kita untuk melihat bagaimana sebenernya pemetaan atas case yang terjadi terkait konflik agraria di nusantara ini,” jelas dia mengapresiasi film Tanah Moyangku.
Soal film ini, lanjut Amsakar, layak disebut sebagai film dokumenter. “Kalau kita selami betul jalan cerita film ini, saya kira Tanah Moyangku layak disebut sebagai film dokumenter. Karena film ini mendokumentasikan dari berbagai sumber dan kemudian secara bertahap dikomentari oleh para pakar,” jelas dia.
Merujuk dari film tersebut, Amsakar menilai ada kerja besar untuk menyelesaikan konflik agraria yang terjadi di Indonesia.
“Saya melihat dari beberapa kasus yang ada di dalam film Tanah Moyangku, bahwa proses marjinalisasi yang dirasakan oleh masyarakat lokal, itu senantiasa terjadi. Lalu apa yang harus kita lakukan ke depan sebenarnya adalah bagaimana agar berbagai badan usaha yang berkegiatan ini, dapat melibatkan masyarakat sebagai bagian dari integral dalam proses produksi mereka atau mengambil kebijakan yang sifatnya menguntungkan dan berpihak bagi masyarakat,” kata Amsakar. (MIZ)