INIKEPRI.COM – Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2025 diwarnai kisruh klaim kemenangan aklamasi. Di balik gegap gempita tersebut, muncul kabar mengejutkan: salah satu pendukung Mardiono ternyata bukan pengurus resmi, melainkan “pengurus liar” dari Kepulauan Riau.
Hal ini terungkap melalui unggahan akun resmi @kepri.dpwppp di Instagram. Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa Fadli, yang tercatat mendukung Mardiono, adalah Ketua DPW hasil Musyawarah Wilayah (Muswil) Luar Biasa PPP Kepri. Padahal, forum tersebut sudah dibatalkan oleh Mahkamah Partai melalui Surat Keputusan DPP PPP Nomor: 1710/SK/DPP/W/VIII/2025.
Pengurus Sah Kepri Angkat Bicara
Wakil Ketua OKK II DPW PPP Kepri, Muhammad Yasin Fahriza, SH, yang juga hadir sebagai peserta sah di Muktamar X, membenarkan hal tersebut.
“Fadli diduga bermain mata dengan tim pemenangan Mardiono yang menjadi penyelenggara Muktamar. Akibatnya, meski bukan pengurus sah, ia bisa masuk arena Muktamar sebagai peserta utusan,” ungkap Yasin, Senin (29/9/2025).
Yasin menambahkan, praktik semacam ini menjadi salah satu pemicu meningkatnya tensi politik dalam Muktamar X PPP. “Suasana memang panas, bahkan cenderung seperti akan perang,” tegasnya.
Muktamar X PPP Kian Memanas
Situasi ini memperlihatkan betapa rapuhnya konsolidasi di internal PPP. Alih-alih menjadi forum persatuan, Muktamar justru menjadi ajang saling klaim legitimasi, bahkan melibatkan pengurus yang statusnya sudah dibatalkan oleh keputusan resmi partai.
Kini, publik menanti sikap DPP PPP atas dugaan pelanggaran ini. Apakah partai berlambang Ka’bah tersebut mampu menuntaskan polemik internal, atau justru makin terjebak dalam konflik kepengurusan?
Penulis : IZ