Ini Formula Bali Berhasil Kendalikan Covid-19 Tanpa PSBB, Terbaik Di Indonesia

- Admin

Sabtu, 16 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bali, inikepri.com – Siapa sangka Bali yang awalnya yang diprediksi bakal menjadi zona merah Covid-19, justru menjadi daerah terbaik dalam menangani virus corona.

Bahkan keunggulan Bali dalam mengendalikan pandemi dipuji langsung oleh Presiden Joko Widodo sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab Bali berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 tanpa harus menerapkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Alhasil banyak yang penasaran terkait formula apa yang digunakan dalam penanganan virus corona di Bali ini. Melalui program acara ‘Sapa Indonesia Pagi’ Kompas TV, akhirnya Gubernur Bali I Wayan Koster membeberkan formula rahasianya itu, Rabu (13/05).

Menurutnya keberhasilan Bali meminimalisir kasus virus corona sampai saat ini tidak terlepas dari berbagai upaya dan kebijakan yang diterapkannya dalam penanggulan pandemi Covid-19 di Pulau Dewata.

“Begitu ada kasus Corona di Bali pada 10 Maret 2020, kami langsung mengambil langkah menyusun pola penanganan berkaitan dengan pencegahan, pembatasan pergerakan masyarakat, dan penanganan pasien yang sudah positif dengan baik, melalui layanan kesehatan yang memadai,” ujar Koster.

Baca Juga :  Waduh! Sudah Zona Merah, Empat Masjid di Bengkong Masih Gelar Salat Tarawih Berjemaah

Ia mengatakan dalam pencegahan pemerintah daerah Bali telah merancang satu pola penanganan Covid-19 dengan manajemen berjenjang melalui pelibatan lintas sektor.

Mulai tingkat provinsi yang melibatkan Pangdam IX/Udayana, Kapolda Bali, hingga Majelis Desa Adat (MDA), dan Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Kemudian, untuk tingkat kabupaten/kota pun demikian, yang dipimpin langsung oleh Bupati/Walikota.

Terkait peran desa adat yang telah diperkuat, selanjutnya Koster menyusun arahan dan imbauan sesuai dengan instruksi pemerintah pusat.
Hanya saja, dalam konteks lokal Bali, dia coba menyesuaikan dengan lebih dipertajam melalui surat edaran, imbauan, instruksi, dan keputusan bersama. Di antaranya, terkait menjaga jarak, bekerja dari rumah, belajar di rumah, hingga protokol kesehatan.

“Semua itu dijalankan secara operasionalnya oleh pemimpin di desa-desa adat, lewat hukum adatnya, sehingga betul-betul menjadi sangat efektif untuk membatasi pergerakan masyarakat di tingkat desa,” tegasnya.

Baca Juga :  Polisi Tangkap Dukun Cabul, Modus Mandikan Kembang ke 4 Perempuan

Koster juga sangat mengapresiasi bahwa tingkat kedisplinan dan kepatuhan masyarakat Bali terhadap segala hal yang berasal dari pemerintah, sangatlah tinggi. Maka itu, pihaknya lebih menitikberatkan soal kebijakan pada tingkat imbauan dan instruksi.

“Maka, menurut saya, tidak perlu PSBB. Sejauh ini semua imbauan dan instruksi yang saya berikan dijalankan dengan sangat baik, sehingga pergerakan masyarakat sangat berkurang. Sangat berhasil menurut saya dalam pengendalian pergerakan masyarakat. Tempat seperti pasar dan perbelanjaan tetap dibuka, namun terbatas dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat,” beber Koster.

Hasilnya Pemprov Bali menunjukkan hasil positif, karena pola yang dibuat di awal tersebut dijalankan dengan tertib. Dilihat dari data yang ada disebutkan bahwa rata-rata penambahan kasus positif di Bali adalah 7 orang per hari. Sedangkan hingga Selasa (12/5/2020) jumlah pasien yang sembuh mencapai 215 orang atau 65,55 % dari total 328 kasus positif. Sedangkan pasien yang meninggal di Bali hanya 4 orang atau 1,22 % dari total 228 kasus.

Baca Juga :  Eks Rektor UIN Suska Riau Dituntut Tiga Tahun Penjara

Dari laporan tersebut, Koster menargetkan ‘Bali Bebas Covid-19’ pada akhir bulan Mei 2020 ini. Sebelumnya Deputi Bidang Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya dalam webinar bersama TA/TO Prancis, Selasa (12/5/2020) mengapresiasi Bali sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki penyebaran Covid-19 yang terkendali.

“Meskipun Bali adalah pusat pariwisata di Indonesia dengan banyak wisatawan yang berkunjung ke pulau itu, tapi Bali bukanlah pusat pandemi Covid-19 di Indonesia,” kata Nia Niscaya, dikutip dari detiktravel (13//05).

“Ini karena masyarakat Bali dapat bersikap disiplin untuk tetap tinggal di rumah dan mematuhi perintah kepala desa dan pemimpin agama setempat. Jadi, budaya memainkan aturan penting dalam hal ini,” pungkasnya Nia Niscaya.

Berita Terkait

Puluhan ASN Baru di Kemenag Bintan Ikuti Pembinaan: Siap Dukung Kinerja Pelayanan Publik
Revisi Perwako RDTR Nomor 60 tahun 2021, Bentuk Tim Percepatan Bersama Pemko dan BP Batam
Amsakar-Li Claudia Hadiri Upacara 17 Hari Bulan : Tekankan Loyalitas dan Kolaborasi untuk Bangun Batam
Jalan Berlubang Depan SP Plaza Diperbaiki, Proyek Pelebaran Menyusul
Warga Batam Wajib Tahu! Selasa Ini Bakal Diguyur Hujan Ringan, Ini Daftar Wilayahnya
Semangat Bhayangkara ke-79, Polsek Singkep Barat Tebar Kepedulian Lewat 50 Paket Bansos
Masih Tersedia Kuota, Kadinkes Tanjungpinang Imbau Warga Kurang Mampu Segera Daftar BPJS
Bunda PAUD Kepri Dewi Ansar Lantik Bunda PAUD Kabupaten/Kota se-Kepri Periode 2025–2030

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:38 WIB

Puluhan ASN Baru di Kemenag Bintan Ikuti Pembinaan: Siap Dukung Kinerja Pelayanan Publik

Selasa, 17 Juni 2025 - 14:24 WIB

Revisi Perwako RDTR Nomor 60 tahun 2021, Bentuk Tim Percepatan Bersama Pemko dan BP Batam

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:30 WIB

Amsakar-Li Claudia Hadiri Upacara 17 Hari Bulan : Tekankan Loyalitas dan Kolaborasi untuk Bangun Batam

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:14 WIB

Jalan Berlubang Depan SP Plaza Diperbaiki, Proyek Pelebaran Menyusul

Selasa, 17 Juni 2025 - 09:02 WIB

Warga Batam Wajib Tahu! Selasa Ini Bakal Diguyur Hujan Ringan, Ini Daftar Wilayahnya

Berita Terbaru