Antivirus Corona Asal Indonesia Dipatenkan, Seberapa Ampuh?

- Admin

Rabu, 20 Mei 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batam, inikepri.com – Syukurlah mulai ada titik terang dalam mencegah penularan virus corona. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) mematenkan antivirus corona berbasis tanaman atsiri (eucalyptus).

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Fadjry Djufry menjelaskan minyak atsiri memiliki kandungan senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol). Kandungan itu dianggap paling berdampak menekan pertumbuhan berbagai jenis virus influenza termasuk corona.

Berdasarkan uji laboratorium Balitbang, eucalyptus mampu membunuh virus influenza, virus Beta dan gamma corona dalam skala 80-100%. “Dari sekian banyak tanaman herbal yang kita uji, minyak atsiri (eucalyptus) kita yang punya potensi sangat besar, kemungkinan besar sangat bisa menekan pertumbuhan virus Corona,” kata Fadjry, dikutip dari Detik.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Daun eucaliptus

Bagaimana cara kerjanya?

Baca Juga :  Duh! Mutasi Corona D614G di Malaysia 10 Kali Lebih Menular, Ada di Indonesia?

Olahan eucalyptus sebagai antivirus corona bakal dibuat menjadi beberapa produk. “Kami bertemu dengan mitra yang melisensi sejumlah produk seperti inhaler, roll on dan yang kalung. Produk ini yang paling banyak diminta, banyak gubenur dan bupati hampir se-Indonesia minta, karena ini bisa jadi jimat antikorona,” lanjut Fadjry.

Fadjry menambahkan, langkah menggandeng mitra usaha PT EIP ini, untuk memperbanyak produk. “Kita akan kembangkan secara luas, ada yang bentuknya inhaler, roll on, oil diffuser dan balsem.”

Cara kerja ketiga produk tersebut dalam menangkal virus corona dengan cara membunuh virus yang sempat masuk ke tubuh manusia dan menempel di tenggorokan sebelum akhirnya masuk ke paru-paru. Khusus untuk produk diffuser oil dianggap mampu membunuh virus yang ada di udara sebelum akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia.

Baca Juga :  Inilah Mindset yang Harus Diterapkan Untuk Menghadapi Virus Corona

“Ini hasil pengujian kita dalam bentuk inhaler itu bisa membunuh virus yang di tenggorokan dan saluran napas kita. Kalau diffusser oil itu bisa mematikan virus-virus di udara,” katanya.

Seberapa efektif antivirus corona?

Antivirus corona ini bukanlah vaksin, tapi semacam penangkal virus corona. Menurut Fadjry, formula dari tanaman eucalyptus efektif tangkal virus corona.

“Ini bukan obat oral, ini bukan vaksin, tapi kita sudah lakukan uji efektivitas, apalagi ini kan secara laboratorium secara ilmiah kita bisa buktikan, Meskipun masih perlu uji lanjutan. Tapi paling tidak ini kan bukan obat oral dan minyak eucalyptus ini sudah dari turun menurun digunakan,” ungkap Fadjry.

Dia juga menekankan tanaman tersebut sudah cukup dikenal dan digunakan sejak lama. “Sudah puluhan tahun lalu orang mengenal eucalyptus itu kan minyak kayu putih, meskipun berbeda sebenarnya satu famili beda genus di taksonomi,” paparnya.

Baca Juga :  Wanita ini 80 Hari Dirawat Karena Covid-19. Nyesal Karena Tak Bermasker!

Meski begitu, formula antivirusnya ini masih perlu dilakukan uji coba lanjutan kepada pasien COVID-19 untuk mendapat klaim menjadi Obat Herbal Tersandar (OHT).

“Yang diperlukan untuk kalau jadi OHT, terus nanti (produk) pythopharma itu nanti sambil toh, sekarang kita sudah mulai kerja sama juga dalam pengujian langsung ke pasien COVID-19. Tanda kutip uji klinis atau uji efektivitas produk ini sehingga memang perlu waktu, tidak bisa cepat juga, perlu beberapa bulan lagi,” sambungnya.

Lalu setelah mendapat klaim tersebut dan izin edar dari BPOM, baru produk bisa dipasarkan secara massal.

Berita Terkait

Segera Periksakan Diri jika Alami Gejala Mpox untuk Deteksi Dini dan Isolasi
Antisipasi Mpox, Kemenhub Terapkan SATUSEHAT Health Pass bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Ini Langkah Kesiapsiagaan Indonesia Hadapi Wabah Mpox
Ini Dampak Pemberian Susu Formula pada Bayi
Akademisi Ungkap Kondisi Gizi Masyarakat Indonesia Pascakemerdekaan
Aturan Baru Pengendalian Zat Adiktif: Rokok Eceran dan Iklan Dibatasi
BPOM Klarifikasi Isu Dokumen Rahasia Vaksin Polio: Tidak Benar!
Vaksin Polio Aman, Tidak Memicu Kanker dan HIV

Berita Terkait

Senin, 16 September 2024 - 11:52 WIB

Segera Periksakan Diri jika Alami Gejala Mpox untuk Deteksi Dini dan Isolasi

Kamis, 29 Agustus 2024 - 07:53 WIB

Antisipasi Mpox, Kemenhub Terapkan SATUSEHAT Health Pass bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Rabu, 28 Agustus 2024 - 09:00 WIB

Ini Langkah Kesiapsiagaan Indonesia Hadapi Wabah Mpox

Senin, 19 Agustus 2024 - 07:48 WIB

Ini Dampak Pemberian Susu Formula pada Bayi

Kamis, 15 Agustus 2024 - 10:04 WIB

Akademisi Ungkap Kondisi Gizi Masyarakat Indonesia Pascakemerdekaan

Minggu, 4 Agustus 2024 - 08:52 WIB

Aturan Baru Pengendalian Zat Adiktif: Rokok Eceran dan Iklan Dibatasi

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 10:04 WIB

BPOM Klarifikasi Isu Dokumen Rahasia Vaksin Polio: Tidak Benar!

Minggu, 28 Juli 2024 - 08:11 WIB

Vaksin Polio Aman, Tidak Memicu Kanker dan HIV

Berita Terbaru

Rajapola