Semarang, inikepri.com – Pernikahan berujung keluarga terkena Covid-19 terjadi di Semarang, Jawa Tengah. Akad pernikahan yang digelar 16 Juni 2020 di Tambakrejo, Terboyo Semarang berujung penularan virus Corona. Tak lama setelah akad nikah berbau Covid-19 itu, adik perempuan, ayah dan ibu mempelai perempuan terserang Covid-19. Adik dan ibu itu meninggal dunia bergiliran.
Sedangkan ayah mempelai wanita menurut laporan masih dalam kondisi sakit berat. Setelah dilacak petugas Dinas Kesehatan Kota Semarang, 30 warga yang menghadiri akad nikah tersebut positif Covid-19.
Takmir masjid
Dikutip dari laman Ayosemarang, jaringan Suara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr M Abdul Hakam mengatakan acara akad nikah pasangan ini dilakukan di rumah mempelai wanita. Dalam acara itu, takmir masjid yang tinggal di depan rumah mempelai diundang.
Setelah keluarga mempelai wanita dinyatakan positif Covid-19, pelacakan menemukan takmir masjid belakangan juga kena Covid-19.
Awalnya keluarga inti mempelai wanita
Abdul Hakam mengungkapkan awalnya adik mempelai wanita mengeluhkan sakit demam dan sesak napas. Oleh keluarga langsung dilarikan ke rumah sakit.
Sesampainya di sana, pengecekan menunjukkan adik mempelai wanita itu positif Covid-19. Ternyata dicek lagi ayah dan ibunya juga terkena Covid-19. Adik mempelai wanita ini kemudian meninggal dunia disusul sang ibunya beberapa hari kemudian.
“Dalam satu keluarga itu 4 empat anak yang tiga dinyatakan positif Covid-19,” tuturnya.
Sampel rapid test
Dinas Kesehatan Kota Semarang kemudian melakukan pelacakan kepada 10 sampling dengan dilakukan rapid test. Dari 10 sampel tersebut didapat 3 orang reaktif.
“Saya kurang mantab karena baru temukan satu orang. Kemudian saya lakukan swab test, akhirnya ketemu 3 orang yang positif. Kita lacak lagi ketemu satu dan satu lagi. Kita sudah lakukan swab ketiga kepada yang positif,” katanya.
Ia menerangkan, hanya 3 orang yang bergejala di kasus awal. Kemudian orang yang positif lainnya tidak bergejala sehingga dilakukan karantina mandiri dan diberi obat. “Alhamdulillah hari ini adiknya sudah negatif, tinggal ada 2 yang positif Covid-19,” katanya.
30 positif Covid-19
Setelah kejadian keluarga mempelai wanita positif Covid-19 dan kemudianmenular ke takmir masjid, maka pelacakan diperluas. Hasil tracking terakhir menunjukkan, data yang mengagetkan.
Dikutip dari Suara, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengungkapkan dari data yang dilaporkan ada 30 warga positif Covid-19 setelah dites. “Setelah diperluas tracingnya, ada 30 warga yang sudah positif Covid-19,” ujarnya.
Kluster pernikahan
Atas kasus tersebut, Hendrar mengatakan ada kluster baru Covid-19 di kota Semarang yakni kluster pernikahan. Menurutnya, menyebarnya covid-19 di pesta pernikahan dikarenakan panitia pernikahan tidak menjalankan sesuai protokol Covid-19.
Untuk itu, ia berpesan agar warga bisa mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
“Kemungkinan besar karena tidak sesuai dengan protokol kesehatan saat proses pernikahan. Makanya banyak yang terkena covid-19,” ujar politikus PDIP tersebut.
Hops.id