Oleh karena itu, ketika dalam perjalanan mereka selalu membawa bekal, namun saat bekalnya habis hanya tersisa beras ketan lalu merekapun mengunyahnya (Mamemek).
Lalu dalam perjalanan mereka menemukan pisang yang sudah masak, dan santan kelapa dan mencoba mengaduknya hingga akhirnya diberi nama memek.
Bentuk menu masakan ini sekilas mirip bubur, namun bedanya makanan ini terbuat dari beras ketan putih yang digongseng, pisang tumbuk, santan, dan gula lalu dicampur.
Kuliner unik ini umumnya disajikan ketika acara buka puasa bersama, lebaran, dan pesta dengan cita rasa yang manis, kemudian gurihnya santan dan renyah dari beras ketan.
Walau namanya agak ambigu, makanan ini ternyata suguhan bagi para Raja sekaligus makanan kehormatan bagi para tamu yang berasal dari luar. Uniknya lagi, makanan unggulan khas Simeulue ini dinobatkan sebagai salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang penetapannya dilaksanakan ketika sidang di Hotel Millenium Jakarta tanggal 13-16 Agustus 2019 lalu.
Memek dibandrol dengan harga yang cukup terjangkau yaitu mulai 5 ribu sampai 10 ribu rupiah saja. Makanan ini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai destinasi wisata sekitar Simeulue.
Nah itu dia pembahasan singkat kita mengenai Memek dari Simeulue, jangan lupa mencicipinya jika temen-temen sedang berkunjung ke Simeulue. (RWH/Hops)
Halaman : 1 2