INIKEPRI.COM – Puluhan tokoh masyarakat di Tanjungpiayu, Kota Batam, khususnya warga sekitar lokasi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 9 Batam, menyampaikan terimakasih atas dukungan Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau terhadap lembaga pendidikan itu. Warga berharap BP Batam akan segera mengeluarkan Penetapan Lokasi (PL) ketiga sebelum pemerintah mengucurkan bantuan Rp12 miliar.
”Kami berterimakasih, dan lega mendengar penjelasan dari Polda Kepri yang menjelaskan bahwa PT Cidi Pratama tidak lagi mempersoalkan lahan yang telah dialokasikan BP Batam terhadap SMK Negeri 9 Tanjungpiayu. Kalaupun perusahaan merasa dirugikan karena telah menimbun lokasi, biarlah mereka berurusan dengan BP Batam,” kata Ibrahim, salah seorang tokoh masyarakat yang bermukim di sekitar SMKN 9 Batam, Selasa, 14 Maret 2023.
Tokoh masyarakat dan warga Tanjungpiayu menerima bingkisan kebutuhan pokok dari Direktorat Intelkam Polda Kepri, Selasa 14 Maret 2023.
Sebab, menurut Ibrahim, jika perusahaan masih menginginkan lokasi yang kini telah ditempati SMKN9, bisa terjadi pergesekan dengan masyarakat. ”Jika masih mempertahankan lahan tersebut, kalau bawa massa atau preman, akan terjadi terjadi pergesekan. Tetapi dengan penjelasan dari Direktorat Intelkam Polda Kepri tadi, saya dan sesama tokoh masyarakat di lingkungan ini merasa lega. Masa depan pendidikan anak-anak kami lebih baik. Ini semua demi kepentingan masyarakat dan dunia pendidikan,” jelas Ibrahim, usai mengikuti pertemuan dengan Polda Kepri, yang dihadiri Iptu Pol Suranta Surbakti, dan tim dari Polda Kepri.
Iptu Suranta Surbakti menjelaskan bahwa PT Cidi Pratama (CP) tidak mempersoalkan legalitas lahan yang kini telah dialokasikan ke SMK Negeri 9 Batam. ”Mereka hanya meminta ganti rugi atas penimbunan lahan yang telah dilakukan setelah menerima Izin Prinsip (IP) dari BP Batam. Masalah ini bukan ranah urusan keamanan, tetapi biarlah diselesaikan antara perusahaan dengan BP Batam. Kami hanya menyayangkan munculnya mis komunikasi antara perusahaan dengan BP Batam, atau antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kota. Tetapi kami sebagai penanggungjawab keamanan harus memastikan bahwa situasi kondusif, dan peserta didik di SMKN 9 berjalan dengan baik,” ucap Surbakti.
Pertemuan antara tokoh masyarakat Tanjungpiayu dengan Polda Kepri diinisiasi oleh Yayasan Pelita Suluh Nusantara. Hadir dalam pertemuan belasan Ketua Rukun Tetangga (RT) dan Ketua Rukun Warga (RW). Dalam pertemuan terlihat tokoh masyarakat antusias menjelaskan persoalan yang muncul, antara lain akibat PT CP mendatangkan puluhan preman ke lokasi SMKN 9 dua pekan lalu. Aksi itu diduga akibat PT CP yang telah mendapatkan IP dari BP Batam pada 2017 langsung melakukan penimbunan pada rawa hutan bakau di lokasi itu. Seharusnya penimbunan belum boleh dilakukan hingga PT CP mendapatkan PL. Namun hingga kini PT CP tidak dapat menunjukkan dokumen PL, dan malah SMKN 9 yang telah mendapatkan PL pertama dan PL kedua atas lahan yang kini telah dibangun gedung sekoleh SMKN9 Batam.
Mereka hanya meminta ganti rugi atas penimbunan lahan yang telah dilakukan setelah menerima Izin Prinsip (IP) dari BP Batam. Masalah ini bukan ranah urusan keamanan, tetapi biarlah diselesaikan antara perusahaan dengan BP Batam. Kami hanya menyayangkan munculnya mis komunikasi antara perusahaan dengan BP Batam, atau antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kota. Tetapi kami sebagai penanggungjawab keamanan harus memastikan bahwa situasi kondusif, dan peserta didik di SMKN 9 berjalan dengan baik.
Asian Sinaga, yang juga tokoh masyarakat di Tanjungpiayu, menjelaskan masalah lahan SMKN9 adalah untuk kepentingan pendidikan anak-anak di Batam. Kebutuhan masyarakat Sei Beduk terhadap lembaga pendidikan, seperti SMKN 9 yang kini jurusannya diminati di dunia kerja, sudah lama dirindukan warga. ”Lahan itu, sejak hutan lindung pun telah kita minta agar diubah dan diizinkan oleh Menteri (Kehutanan dan Lingkungan Hidup). Karena harus seizin Menhut LH, maka kita sudah mengajukan permohonan lahan itu agar diizinkan menjadi lahan sekolah. Kebutuhan sekolah sudah sangat tinggi di daerah ini,” jelas Asian Sinaga.
Empat Perusahaan Berminat
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya