INIKEPRI.COM – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong pengembangan pusat data atau Data Center Swasta di Indonesia karena potensinya sangat besar, dan agar dapat menopang transformasi digital nasional.
“Potensi pusat data di Indonesia saat ini sangat besar, nilainya diperkirakan sekitar US$47 Miliar (sekitar Rp727,2 triiun). Saya harap pengelola Data Center bisa melayani masyarakat, khususnya dalam ekosistem digital, supaya menumbuhkan dan memberi sumbangsih bagi transformasi digital di Indonesia,” ujar Menteri Kominfo (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, dalam keterangannya terkait Topping Off Jakarta Selatan Timur 1 (JST1) Bersama Digital Data Center (BDDC) di Jakarta, pada Selasa (21/11/2023).
BACA JUGA :
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menkominfo Imbau Pengguna WhatsApp Kendalikan Jempol Jelang Pemilu Serentak 2024
Program DLA Kominfo Diikuti Lebih dari Seribu Pemimpin Sektor Publik dan Swasta
Menkominfo Budi Arie mengatakan, percepatan transformasi digital membutuhkan kehadiran infrastruktur digital yang memadai, seperti Pusat Data.
Oleh karena itu, Pemerintah berupaya mendukung pengembangan pusat data di berbagai daerah, khususnya di kota besar.
“Saya lagi coba kaji dan akan bicara dengan Bapak Presiden (Joko Widodo). Kita ubah PP-nya. Saya pikir itu akan membuka peluang, membuka iklim investasi, dan mendorong kecepatan dan percepatan transformasi digital,” ungkapnya.
Menurut Budi Arie Setiadi, Kementerian Kominfo terus berusaha keras untuk dapat meningkatkan kecepatan akses internet secara nasional.
Kecepatan internet itu diharapkan bisa mengatasi tiga tantangan di industri telekomunikasi, yaitu coverage, kapasitas, dan kualitas. Itu juga perlu percepatan.
“Kalau kita mau jadi negara maju, maka effort yang harus kita lakukan luar biasa,” imbuh dia.
Dia mengapresiasi perkembangan layanan pusat data di lokasi strategis dengan interkonektivitas yang memadai.
Sebab, hal itu akan dapat menunjang pertumbuhan ekosistem digital di Indonesia.
Komisaris Utama BDDC, Setyanto Hantoro, mengapresiasi dukungan pemerintah dan seluruh penyelenggara jasa internet di Indonesia terhadap pembangunan pusat data swasta di Jakarta.
Setyanto mengaku optimistis, BDDC akan menjadi titik kumpul digital enabler di Indonesia serta menciptakan pusat interkonektivitas yang tinggi, guna memenuhi kebutuhan berbagai sektor usaha sesuai variasi dan skala bisnis yang diperlukan.
“Tujuan kami hanya menyediakan platform untuk kolaborasi antarpemain digital, agar bersama-sama dapat mendorong tumbuhnya ekonomi digital di indonesia. Kita butuh support yang sangat besar dari pemerintah. Kami apresiasi support kementerian dan seluruh penyelenggara jasa internet,” kata Setyanto menandaskan. (DI)