BP Tapera Boleh Investasikan Dana Tapera ke Instrumen Sukuk dan SBN

- Admin

Kamis, 6 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti (kanan) dalam media briefing di kantor BP Tapera, Jakarta, pada Rabu (5/6/2024). Foto: Ismadi Amrin/InfoPublik

Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti (kanan) dalam media briefing di kantor BP Tapera, Jakarta, pada Rabu (5/6/2024). Foto: Ismadi Amrin/InfoPublik

INIKEPRI.COM – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan bahwa dana tabungan perumahan rakyat (Tapera) yang dikumpulkan oleh BP Tapera bisa diinvestasikan ke berbagai instrumen investasi yang aman.

“(Tapera) boleh invest di mana saja karena BP Tapera merupakan operator investasi pemerintah. Dia boleh jelas, baik itu deposito perbankan, kemudian SBN, termasuk sukuk dan lain-lain. Dia juga boleh invest di bentuk investasi lain yang aman,” kata Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti, dalam media briefing di kantor BP Tapera, Jakarta, pada Rabu (5/6/2024).

Meski demikian, lanjut Astera, dana Tapera yang dikumpulkan dari masyarakat akan diinvestasikan ke instrumen sukuk dan surat berharga negara (SBN). Dari investasi ini, BP Tapera nantinya mendapatkan return yang cukup untuk membiayai perumahan masyarakat lebih banyak.

Baca Juga :  Ini 4 Pertimbangan Pemerintah Naikan Harga Rokok, Salah Satunya Covid-19

“Harapannya, BP Tapera bisa mendapatkan return. Yang tentunya kalau return-nya baik, ya ini bisa mem-finance lebih banyak perumahan masyarakat,” ujar Astera.

Pada kesempatan itu, Astera juga memberikan penjelasan terkait dengan penggunaan uang masyarakat untuk Tapera.

Murutnya, penggunaan itu diwujudkan melalui belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

“Apakah Badan Pengelola (BP) Tapera menggunakan uang masyarakat? Uang masyarakat masuk ke penerimaan negara pada APBN, yang kemudian salah satu belanjanya disalurkan melalui FLPP,” ujar Astera.

Baca Juga :  Pemerintah Amankan Rp30,65 Triliun dari Rp110 Triliun Aset Eks BLBI

Pemerintah sebelumnya menjelaskan bahwa sumber pendanaan BP Tapera berasal dari tiga hal, yakni alihan dana kelola Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan Pegawai Negeri Sipil (Bapertarum-PNS), modal kerja dari Pemerintah melalui APBN 2018, dan dana FLPP yang telah digelontorkan sebesar Rp105,2 triliun sejak 2010 hingga kuartal I-2024.

Astera menyebutkan, nantinya dukungan APBN ke Tapera melalui FLPP akan dikurangi secara bertahap. “Kalau Badan Pengelola (BP) Tapera sudah bisa mandiri, maka FLPP secara perlahan akan dikurangi,” jelas Astera.

Namun, Astera menuturkan pengurangan itu belum akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, jumlah backlog perumahan masih berkisar 9,9 juta, sehingga masih membutuhkan dukungan fiskal dari negara.

Baca Juga :  Harga BBM hingga Listrik Dipastikan tak Naik meski Ada Konflik Iran-Israel

Ditambahkannya, Kementerian Keuangan juga akan terus memonitor performa BP Tapera, terutama terkait pengelolaan dana, investasi, pelaporan keuangan, dan sebagainya.

Sementara itu, Kepala Departemen Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, dan Lembaga Keuangan Khusus Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Andra Sabta, menyebut pihaknya juga turut mengawasi pelaksanaan iuran Tapera ke depan. Kemudian, setiap dana yang masuk ke BP Tapera nantinya akan dikelola oleh manajer investasi.

“Bagaimana pemilihan investasi yang paling penting yang akan menjadi bagian daripada pengawasan oleh OJK,” ujar Andra.

Penulis : RBP

Editor : IZ

Berita Terkait

Ketangguhan Fiskal Menopang Pertumbuhan Ekonomi
Nilai Ekspor Kepri Januari-Mei 2025 Naik 34,75 Persen
PLN Batam Gelar Diskusi Publik Jelaskan Penyesuaian Tarif Listrik untuk Jaga Keberlangsungan Energi
PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif Listrik dari Pemerintah, Sediakan Listrik Andal dan Berkeadilan
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Tarif Listrik Non-Subsidi tidak Ada Perubahan
Deputi BP Batam Fary Francis Diangkat Menjadi Komisaris Utama dan Komisaris Independen PT Taspen
Pemerintah Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp50 Triliun
Apple Siap Bangun Pabrik di Batam? Amsakar Buka-bukaan Rencana Investasi Raksasa Teknologi Dunia!

Berita Terkait

Senin, 7 Juli 2025 - 09:03 WIB

Ketangguhan Fiskal Menopang Pertumbuhan Ekonomi

Rabu, 2 Juli 2025 - 12:07 WIB

Nilai Ekspor Kepri Januari-Mei 2025 Naik 34,75 Persen

Selasa, 1 Juli 2025 - 09:28 WIB

PLN Batam Gelar Diskusi Publik Jelaskan Penyesuaian Tarif Listrik untuk Jaga Keberlangsungan Energi

Sabtu, 28 Juni 2025 - 21:56 WIB

PLN Batam Siap Laksanakan Kebijakan Tarif Listrik dari Pemerintah, Sediakan Listrik Andal dan Berkeadilan

Sabtu, 28 Juni 2025 - 10:28 WIB

Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Tarif Listrik Non-Subsidi tidak Ada Perubahan

Berita Terbaru