INIKEPRI.COM – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Batam, menegaskan komitmennya dalam mewujudkan generasi Batam yang sehat dan bebas stunting.
Hal ini disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) ke-II TPPS Tahun 2024 di Ruang Rapat Embung Fatimah, Kantor Wali Kota Batam, Kamis (12/12) pagi.
Hadir dalam rakor tersebut jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Dalam sambutannya, Amsakar menyampaikan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mengatasi tantangan stunting. Ia menyebutkan, penurunan angka stunting bukan sekadar pencapaian statistik, tetapi upaya nyata dalam memastikan generasi muda Batam memiliki masa depan yang lebih baik.
“Ini adalah bentuk keseriusan kita bersama. Tidak hanya sekadar menargetkan angka, tetapi memastikan intervensi yang dilakukan benar-benar berdampak pada masyarakat,”ujar Amsakar.
Ia menjelaskkan dalam empat tahun terakhir, Kota Batam mencatat kemajuan besar dalam menurunkan angka stunting. Pada 2021, angka stunting mencapai 16,1 persen (SSGI), lebih rendah dari rata-rata nasional 24,4 persen. Pada 2022, angka ini turun menjadi 15,2 persen (SSGI), lebih baik dibanding rata-rata Provinsi Kepulauan Riau sebesar 15,5 persen.
Kemajuan terus berlanjut pada 2023, dengan penurunan drastis hingga 2,35 persen (e-PPGBM), menyisakan 1.229 anak terindikasi stunting. Pada 2024, prevalensi kembali turun menjadi 1,23 persen.
Amsakar menilai keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras bersama, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.
“Rakor ini adalah momentum untuk memperkuat komitmen dan kolaborasi lintas sektor. Bersama kita bisa wujudkan generasi Batam yang sehat dan bebas stunting,” tegasnya.
Amsakar menyampaikan, meskipun tren penurunan stunting terus membaik, upaya belum selesai. Ia menekankan pentingnya memberikan intervensi terbaik guna menangani stunting.
“Edukasi dan pendampingan kepada keluarga harus terus dilakukan, dimulai sejak perencanaan pernikahan hingga 1.000 hari pertama kehidupan,” katanya.
Amsakar optimis Batam dapat menjadi kota percontohan nasional dalam upaya penanganan stunting. Ia yakin, dengan kolaborasi semua pihak, target prevalensi stunting di bawah 10,8% pada 2024 dapat tercapai.
“Bersama, kita mampu mencetak generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tutupnya.
Penulis : DI
Editor : IZ