INIKEPRI.COM – Wali Kota Batam Amsakar Achmad bersama ketua DPRD Kota Batam Muhammad Kamalludin bersilaturahmi dengan keluarga besar Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Batam dalam agenda Dialog RPJMD 2025–2030 yang digelar di Kantor PCNU Batam, Perum Kopkar PLN Blok R No. 1, Batam Centre, Jumat (23/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Amsakar menyerahkan 16 ekor sapi kurban kepada pengurus PCNU, 12 Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU), dan organisasi masyarakat (ormas) Islam di Batam.
Dialog ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota (Pemko) Batam menyerap aspirasi organisasi keagamaan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030. Turut hadir Ketua DPRD Kota Batam Muhammad Kamaludin dan sejumlah tokoh masyarakat.
Amsakar mengajak NU untuk mengambil peran aktif dalam menyukseskan pembangunan Kota Batam. Menurutnya, NU sebagai organisasi besar memiliki kontribusi besar dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan moralitas di tengah kemajuan zaman.
“Kita ingin membangun Batam sebagai ‘Bandar Dunia Madani’ yang inovatif, berkelanjutan, dan berbudaya. NU memiliki kekuatan untuk ikut memberi bentuk pada cita-cita itu,” kata Amsakar.
Ia menjelaskan, konsep ‘Bandar Dunia’ bukan sekadar gagasan kosong, melainkan berangkat dari realitas geografis Batam yang berada di jalur strategis Selat Malaka dan memiliki interaksi kuat dengan negara-negara tetangga.
Menurutnya, dengan status sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, Batam memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi pusat perdagangan dan pariwisata di Asia Tenggara.
Lebih jauh, Amsakar menjelaskan bahwa visi ‘Bandar Dunia Madani’ terinspirasi dari nilai-nilai Piagam Madinah yang menjunjung tinggi keberagaman, kesetaraan, dan hukum yang adil. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, sangat relevan dengan kondisi Batam yang multikultural.
“Sebagai daerah perbatasan, Batam tak boleh tercerabut dari akar budaya. Justru dari sini, kita bisa menunjukkan bahwa modernitas bisa berjalan selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kata kunci “inovatif” dipilih karena pembangunan ke depan harus adaptif terhadap tantangan zaman, termasuk perkembangan teknologi digital.
Sementara itu, “berkelanjutan” berarti melanjutkan capaian pembangunan sebelumnya dengan penekanan dan perluasan sesuai kebutuhan masa kini.
Wali Kota juga memaparkan bahwa sektor industri manufaktur masih menjadi penyumbang utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Batam. Namun, dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD), sektor properti, perhotelan, dan restoran kini mendominasi.
“Kita ingin menguatkan Batam sebagai pusat MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), pariwisata, dan investasi terdepan di Asia Tenggara,” tegasnya.
Amsakar menambahkan, Batam konsisten berada di tiga besar kota dengan kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi di Indonesia, yang semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi unggulan.
Sebagai arah kebijakan RPJMD 2025–2029, Pemerintah Kota Batam merumuskan lima misi pembangunan yaitu :
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis investasi dan pariwisata:
2. Pemerataan infrastruktur:
3. Peningkatan kualitas hidup masyarakat:
4. Penguatan tata kelola pemerintahan:
5. Pelestarian budaya dan lingkungan:
“Semoga NU dan seluruh elemen masyarakat bisa bersama-sama mengawal dan mewujudkan visi besar ini,” tutup Amsakar.
Sementara ini, Pengurus Cabang NU Batam, melalui Sekretaris Riki Solihin, menyampaikan sejumlah masukan kepada Wali Kota Batam Amsakar Achmad dalam dialog pembangunan, khususnya di bidang pendidikan keagamaan, sosial, dan ketenagakerjaan.
Penulis : DI
Editor : IZ