INIKEPRI.COM – Wali Kota sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABI) di Tanjung Pinggir, Rabu (27/8/2025).
Rumah sakit berstandar internasional ini dibangun di lahan seluas 1,68 hektare bekas Gudang Logistik BP Batam.
Dalam sambutannya, Amsakar mengapresiasi langkah cepat Mayapada Apollo merealisasikan investasi di Batam. Ia menilai kehadiran MABI sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong Batam sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kalau target RPJMN pertumbuhan ekonomi 8 persen, Batam kita harapkan bisa menyumbang 9,5 hingga 10 persen. Kehadiran Mayapada Apollo adalah bagian dari upaya menggeliatkan investasi demi mencapai harapan itu,” ujar Amsakar.
Selain memperkuat iklim investasi, rumah sakit ini diyakini membawa manfaat langsung bagi masyarakat. MABI diproyeksikan membuka lapangan kerja baru sekaligus mengurangi ketergantungan warga Batam yang selama ini banyak berobat ke luar negeri.
“Dengan adanya rumah sakit internasional, warga tidak perlu lagi ke negara tetangga. Bahkan ke depan, Batam diharapkan bisa menjadi destinasi wisata kesehatan sehingga pasien dari luar negeri datang ke sini,” jelasnya.
Optimisme itu, lanjut Amsakar, juga didukung reputasi Apollo Hospitals yang sudah dikenal luas di India dan berbagai negara. “Dengan jaringan yang kuat dan tenaga medis kompeten, nilai tambah besar akan dirasakan Batam baik dari sisi pelayanan kesehatan maupun daya tarik investasi,” katanya.
Amsakar menegaskan Pemko dan BP Batam siap mendukung penuh pembangunan MABI, mulai dari perizinan, tata ruang hingga aspek lingkungan. Ia menyebut, regulasi baru dari pemerintah pusat semakin memperkuat iklim investasi di Batam.
“Presiden telah menetapkan dua aturan penting, yakni PP Nomor 25 Tahun 2025 tentang pelimpahan perizinan sederhana di 16 sektor kepada BP Batam, dan PP Nomor 28 Tahun 2025 tentang kemudahan berusaha berbasis risiko. Kedua aturan ini memberi kepastian hukum yang lebih jelas,” paparnya.
“Percepatan pelayanan dan kepastian hukum adalah daya tarik utama bagi investor. Dengan regulasi baru, Batam tampil lebih cepat, efisien, dan ramah investor,” tambahnya.
Sementara itu, Presiden Komisaris Mayapada Healthcare, Jonathan Tohir, menyebut pembangunan MABI sudah direncanakan bersama Apollo Hospitals lebih dari setahun terakhir.
“Kami menargetkan pembangunan selesai akhir 2027 atau sekitar dua tahun. Nilai investasinya lebih dari Rp1 triliun. Kehadiran MABI akan memberi nilai positif, bukan hanya untuk Batam tapi juga bagi Indonesia,” katanya.
Jonathan menjelaskan, pemilihan Batam karena letaknya strategis sekaligus untuk menjawab tantangan pemerintah agar sektor swasta berkontribusi lebih besar. Menurutnya, MABI akan membantu menekan angka masyarakat yang berobat ke luar negeri.
“Setiap tahun sekitar Rp7 triliun devisa keluar ke negara tetangga karena warga berobat ke sana. Dengan hadirnya MABI, tren itu bisa ditekan. Bahkan Batam berpeluang bersaing dengan rumah sakit di negara tetangga,” ujarnya.
Selain meningkatkan layanan kesehatan, pembangunan MABI juga diyakini membuka lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Ini baru permulaan. Masih banyak pekerjaan ke depan, dan kami berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah agar proyek ini bisa berjalan lancar dan sukses,” tutupnya.
Penulis : DI
Editor : IZ