INIKEPRI.COM – Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, kembali menjadi bahan pembicaraan hangat setelah diketahui membeli sebuah megayacht dengan nilai fantastis, yakni sekitar $300 juta (sekitar Rp4,8 triliun).
Kapal supermewah tersebut dilengkapi beragam fasilitas kelas atas, mulai dari dua helipad, kolam renang pribadi, bioskop, pusat kebugaran, spa, hingga akomodasi yang mampu menampung lebih dari 24 tamu serta hampir 50 kru.
Menurut akun Waldman Media (@waldmanmedia) di TikTok, kapal tersebut kini masuk dalam jajaran megayacht terbesar dunia.
“Kapal pesiar pendukung bepergian bersamanya, yang merupakan kapal pendukung setinggi 220 kaki, senilai $30 juta. Ini membawa perahu bangun, Porsche, dan kapal selam,” sebut Waldman dalam unggahan TikTok yang dikutip dari Yahoo, Minggu (28/9/2025).
Tak berhenti di situ, Zuckerberg juga dilaporkan menambah armadanya dengan kapal pendukung lain sepanjang 262 kaki. Dengan tiga kapal mewah yang dimilikinya, miliarder ini menuai kritik tajam dari publik, terutama soal kesenjangan sosial dan isu lingkungan.
Dampak Lingkungan & Kritik Ketimpangan
Laporan Oxfam menyoroti bahwa sebuah megayacht rata-rata menghasilkan jejak karbon hingga 5.672 ton per tahun. Jumlah ini setara dengan polusi yang hanya bisa dicapai oleh orang biasa dalam kurun waktu 860 tahun.
Dalam laporannya, Oxfam juga menekankan bahwa 10 orang terkaya dunia menyumbang setengah emisi global, sementara 99% populasi terbawah butuh 1.500 tahun untuk menghasilkan polusi yang sama. Karena itu, organisasi ini mendorong adanya pajak lebih tinggi bagi pemilik kapal supermewah guna menekan dampak terhadap iklim dan ekosistem.
Sejumlah akademisi juga ikut bersuara. Gregory Salle, profesor dari Universitas Lille, Prancis, menjelaskan bahwa kehadiran superyacht tidak hanya menambah polusi karbon, tetapi juga mengganggu lingkungan sekitar.
“Superyacht berdampak pada kualitas air, polusi suara, cahaya, dan lokasi berlabuh. Dampak ini membuat kehidupan laut dan ekosistem lokal terancam,” tegas Gregory Salle.
Reaksi Publik
Di media sosial, banyak komentar pedas yang muncul terkait gaya hidup Zuckerberg.
Seorang pengguna TikTok menuliskan: “Berapa banyak yang dibutuhkan satu pria?!”
Sementara komentar lain menyindir bahwa biaya operasional kapal sehari-hari saja sudah cukup untuk membantu ribuan orang.
“Saya mengerti Anda kaya dan bisa memiliki segalanya, tetapi cukup menyedihkan melihat biaya harian kapal ini bisa memberi makan atau menampung ribuan orang. Kesenjangan ini harus diakhiri, itu akan menyelesaikan begitu banyak masalah,” tulis seorang warganet.
Simbol Kesenjangan Global
Kehadiran megayacht Zuckerberg dinilai semakin menegaskan jurang ketimpangan sosial-ekonomi dunia. Bagi sebagian pihak, kapal tersebut bukan sekadar simbol kekayaan, melainkan juga representasi nyata dari konsentrasi sumber daya di tangan segelintir orang.
Tekanan publik kini menguat agar para miliarder dunia dibatasi melalui pajak kekayaan serta regulasi lingkungan yang lebih ketat.
Penulis : RP
Editor : IZ