INIKEPRI.COM – Kerusakan jalan di depan SP Plaza, Sagulung, yang sempat menjadi keluhan warga dan viral di media sosial, akhirnya mendapat respons cepat dari Pemerintah Kota Batam. Melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA), proses perbaikan mulai dilakukan sejak Rabu (11/6/2025).
Fokus awal pengerjaan dilakukan pada sisi kiri jalan yang berada tepat di bawah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Titik ini menjadi prioritas karena kondisi jalan yang berlubang cukup dalam dan permukaan aspal yang mengelupas telah membahayakan pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua.
Kepala Dinas Bina Marga dan SDA Kota Batam, Suhar, menyebut bahwa penanganan ini bersifat darurat sebagai bentuk respons terhadap keresahan warga.
“Kami tangani dulu titik-titik paling rawan. Ini sifatnya sementara, tambal sulam, sambil menunggu pengerjaan pelebaran jalan secara menyeluruh,” ujar Suhar.
Perlu diketahui, titik di bawah JPO memang belum tersentuh proyek pelebaran jalan karena posisi struktur jembatan yang kompleks, serta keterbatasan ruang untuk alat berat. Namun secara keseluruhan, kawasan tersebut akan masuk dalam rencana pembangunan jalur lima lajur dari Simpang Puteri Hijau ke arah Batuaji.
Meski pengerjaan bersifat sementara, Pemko memastikan bahwa perbaikan dilakukan dengan standar teknis demi keselamatan pengguna jalan.
Suhar juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan bersabar selama pengerjaan berlangsung.
“Yang penting jalan bisa kembali aman dan nyaman dilalui. Keselamatan warga tetap prioritas kami,” tegasnya.
Komitmen Amsakar–Li Claudia: Hadir Menjawab Harapan Masyarakat
Penanganan cepat ini tidak lepas dari komitmen kepemimpinan Wali Kota Batam sekaligus Ex Officio Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, serta Wakil Wali Kota Batam sekaligus Ex Officio Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra.
Keduanya terus menekankan pentingnya pelayanan publik yang tanggap, nyata, dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
Amsakar menegaskan bahwa infrastruktur yang layak adalah fondasi penting dalam menciptakan kenyamanan warga dan menarik kepercayaan investor.
“Kami tidak ingin masyarakat menunggu terlalu lama untuk sesuatu yang bersifat mendesak. Apa yang bisa dikerjakan hari ini, tidak perlu ditunda,” ujar Amsakar dalam beberapa kesempatan.
Sementara Li Claudia, dengan pendekatan yang progresif dan berorientasi pada solusi, menunjukkan komitmen terhadap pelayanan kota yang lebih responsif dan inklusif.
“Kepuasan masyarakat adalah indikator utama keberhasilan pelayanan kami,” sambung Li Claudia.
Dengan sinergi keduanya, Pemko dan BP Batam terus bergerak menghadirkan pembangunan yang berkeadilan—dari pusat kota hingga pinggiran.
Penulis : RBP
Editor : IZ