Batam Jadi Pusat Modeling Budi Daya Lobster, Wapres Gibran Panen 1,7 Ton Hari Ini

- Admin

Rabu, 10 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Foto: Istimewa

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka. Foto: Istimewa

INIKEPRI.COM – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dijadwalkan melakukan panen perdana modeling budi daya lobster di Pulau Setokok, Kecamatan Bulang, Kota Batam, Rabu (10/9/2025).

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Tb Haeru Rahayu, menyebutkan panen perdana ini akan menghasilkan sekitar 1,7 ton lobster.

“Insya Allah, kami akan panen perdana 1,7 ton. Kemudian nanti akan ada panen selanjutnya,” ujar Haeru dalam keterangan di Batam, Selasa (9/9/2025).

Panen tersebut merupakan hasil budi daya dari 33 ribu benih bening lobster (BBL) yang ditanam sebelumnya.

Serapan untuk Konsumsi Lokal

Baca Juga :  PLN Gerak Cepat Pulihkan Gangguan Pembangkit di Batam

Menurut Haeru, hasil panen akan diserap untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri. Sejumlah pengusaha lokal sudah menyatakan minat membeli hasil panen, sekaligus tertarik mengembangkan teknologi budi daya BBL yang sedang diuji coba di Batam.

“Teknologi budi daya lobster ini belum banyak berkembang. Selama ini kita selalu mengacu ke negara tetangga, Myanmar, yang lebih maju. Kita penasaran, masa iya kita tidak bisa? Padahal kita punya potensi BBL yang melimpah. Karena itu kami mempelajari titik-titik krusialnya, dan alhamdulillah, sekarang sudah ada protokol tiga tahapan budi daya lobster,” jelas Haeru.

Upaya Mengatasi Penyelundupan

Haeru menegaskan, pengembangan modeling budi daya lobster ini juga ditujukan untuk menekan praktik penyelundupan BBL ke luar negeri, terutama ke Vietnam.

Baca Juga :  Pesan Amsakar Achmad kepada Relawan Pendukungnya di Momen Halalbihalal

Sebelumnya, Indonesia sempat menjalin kerja sama dengan Vietnam dalam pengembangan budi daya lobster. Namun, kerja sama tersebut dihentikan karena dinilai tidak memenuhi target dan maraknya penyelundupan BBL.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, dalam perjanjian awal, kedua negara sepakat melakukan uji coba budi daya dengan target kuota 30 juta lobster per bulan selama satu tahun.

“Enggak tahan, Pak. Targetnya 30 juta per bulan, tapi realisasi selama setahun hanya 17 juta. Sementara ilegalnya marak luar biasa. Wah, ini saya bilang, cuma satu jawabannya: tutup,” kata Trenggono dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025).

Baca Juga :  Pandemi Covid-19, Plt Gubernur Kepri Perintahkan PLN Tidak Lakukan Pemutusan Sambungan Listrik Karena Keterlambatan Pembayaran

Trenggono menambahkan, hasil evaluasi tersebut telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Ia juga meminta agar pemerintah segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait ekspor lobster dan penindakan aktivitas ilegal di sektor perikanan.

“Tanpa dasar hukum yang kuat, aktivitas ilegal sulit ditindak,” tegasnya.

Momentum Baru

Panen perdana lobster di Batam ini dipandang sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat posisi sebagai produsen lobster melalui jalur budi daya berkelanjutan. Kehadiran Wapres Gibran dinilai memberi sinyal kuat dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan sektor perikanan budidaya di tanah air.

Penulis : RP

Editor : IZ

Berita Terkait

Perda 2016 Tak Lagi Relevan, Ranperda Lingkungan Baru Disiapkan untuk Batam Berkelanjutan
Li Claudia Dampingi Wapres Gibran Tinjau Program MBG di Batam
Wapres Gibran Panen Perdana Lobster 2025: Amsakar Tekankan Semangat Nelayan
Serahkan 138 KTP ke Warga Mangsang Maju, Anwar Anas: KTP Buka Akses Layanan Publik
Pemprov Kepri Buka Peluang Investasi di Bintan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
RDP Komisi VI DPR RI, BP Batam Paparkan Arah Kebijakan dan Program Prioritas 2025-2029
Amsakar–Li Claudia Minta Restu DPR: RKA BP Batam 2026 Tembus Rp5,3 Triliun
Amsakar Tegas Sikapi Krisis Air di Batam: Tangki Jalan, Pipa Baru Ditargetkan Juni 2026

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 19:26 WIB

Perda 2016 Tak Lagi Relevan, Ranperda Lingkungan Baru Disiapkan untuk Batam Berkelanjutan

Rabu, 10 September 2025 - 14:15 WIB

Li Claudia Dampingi Wapres Gibran Tinjau Program MBG di Batam

Rabu, 10 September 2025 - 11:07 WIB

Serahkan 138 KTP ke Warga Mangsang Maju, Anwar Anas: KTP Buka Akses Layanan Publik

Rabu, 10 September 2025 - 08:59 WIB

Batam Jadi Pusat Modeling Budi Daya Lobster, Wapres Gibran Panen 1,7 Ton Hari Ini

Rabu, 10 September 2025 - 08:06 WIB

Pemprov Kepri Buka Peluang Investasi di Bintan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Berita Terbaru