INIKEPRI.COM – Usai meninjau Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMK N 1 Batu Aji, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka lanjut menghadiri panen perdana budi daya lobster di Balai Perikanan dan Budidaya Laut (BPBL) Setokok, Kecamatan Bulang, Rabu (10/9/2025). Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, bersama Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra, turut mendampingi.
Panen ini menjadi momen penting karena merupakan hasil pertama sejak program budi daya lobster dimulai pada Oktober 2024. BPBL Batam berdiri di lahan tiga hektare dengan fasilitas lengkap, mulai dari 144 karamba jaring apung, unit nursery, hingga cold room. Dengan dukungan itu, produksi lobster diperkirakan mampu mencapai enam ton setiap siklus per tahun.
Wali Kota Amsakar menilai kehadiran Wapres Gibran memberi energi baru bagi masyarakat pesisir. Perhatian pemerintah pusat, menurutnya, akan memperkuat semangat nelayan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat. Kehadiran Bapak Wapres memberi motivasi besar bagi nelayan kita untuk terus berkembang, sekaligus menguatkan ekonomi kerakyatan,” ujar Amsakar.
Selain lobster, BPBL Setokok juga membudidayakan berbagai jenis ikan bernilai ekonomi tinggi seperti Napoleon, Jade Pearch, Bawal Bintang, hingga Kerapu Macan. Amsakar berharap keberhasilan panen perdana ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, tetapi juga memperkuat posisi Batam sebagai pusat percontohan ekonomi biru di Indonesia
Wapres Gibran menilai capaian tersebut sebagai bukti nyata keberhasilan program. Ia mendorong agar model budi daya di Batam bisa diperluas ke daerah lain dengan melibatkan lebih banyak pemuda dan akademisi.
“Tadi saya lihat ada mahasiswa juga. Libatkan mereka lebih banyak untuk riset dan inovasi, supaya program ini makin berkembang,” kata Gibran.
Ia menambahkan, program budi daya yang dirintis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terbukti efektif. “Baru setahun berjalan, tapi hasilnya sudah terlihat. Pak Menteri Trenggono biasanya membuat percontohan dulu, lalu direplikasi di tempat lain,” ujarnya.
Senada dengan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyoroti peluang besar pasar seafood dunia. Menurutnya, nilai pasar global mencapai lebih dari USD 400 miliar, sementara kontribusi ekspor Indonesia masih sekitar USD 5 miliar. Karena itu, penguatan sektor budi daya harus menjadi prioritas agar Indonesia lebih kompetitif.
Data KKP pun menunjukkan tren ekspor lobster Indonesia terus naik. Pada 2023, tercatat 1.144 ton dengan nilai USD 23,9 juta. Setahun kemudian, jumlahnya melonjak menjadi 2.120 ton senilai USD 67,8 juta. Angka ini menegaskan posisi lobster sebagai salah satu komoditas unggulan nasional.
Usai panen, Wapres Gibran beserta rombongan menggelar ramah tamah dengan ratusan pengemudi ojek online di restoran Seafood Barelang, lalu meninjau Infinite Framework Studio dan menutup agenda di Apple Academy Nongsa Digital Park.
Penulis : RBP
Editor : IZ