INIKEPRI.COM – Suasana hangat dan penuh harapan menyelimuti ruang Rapat Paripurna DPRD Natuna, Jumat (10/10/2025).
Dalam suasana khidmat peringatan Hari Jadi ke-26 Kabupaten Natuna, Bupati Cen Sui Lan tampil menyampaikan pidato reflektif tentang perjalanan pembangunan dan arah masa depan kabupaten di ujung utara Indonesia itu.
“Peringatan ini bukan sekadar simbol usia, tetapi momentum refleksi untuk melihat sejauh mana perjalanan pembangunan kita, dan akan ke mana arah masa depan Kabupaten Natuna akan kita tuju,” ujar Cen Sui Lan dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan hangat.
Menurutnya, Natuna menyimpan potensi besar di sektor kelautan, perikanan, dan pariwisata. Namun potensi itu hanya akan bermakna bila dikelola bersama oleh pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
“Dengan kepemimpinan Cermin (Cen Sui Lan – Jarmin) dan dukungan semua pihak, Natuna akan menjadi lebih baik lagi,” tegasnya penuh keyakinan.
Mengawal Program Nasional, Memperkuat Arah Pembangunan Daerah
Cen Sui Lan menegaskan bahwa pembangunan Natuna tidak berjalan sendiri, tetapi selaras dengan arah kebijakan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Berbagai program prioritas yang dijalankan di daerah merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, dan sejahtera.
Salah satu bentuknya adalah penerapan Program Sekolah Rakyat dan Koperasi Merah Putih, dua program strategis nasional yang kini mulai dijalankan di Natuna.
Sekolah Rakyat bertujuan memperluas akses pendidikan dan pemerataan kesempatan belajar bagi anak-anak di daerah terpencil, sementara Koperasi Merah Putih dibentuk untuk memperkuat ekonomi desa melalui gotong royong dan kemandirian warga.
Delapan Bulan Kepemimpinan, Langkah Nyata Terlihat
Dalam delapan bulan kepemimpinannya, sejumlah program prioritas mulai menunjukkan hasil nyata di berbagai sektor. Pemerintah daerah bersama pemerintah pusat terus mempercepat pembangunan dengan fokus pada ekonomi rakyat, kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
1. Penguatan Ekonomi dan Kemandirian Daerah
Pemerintah daerah menyalurkan modal produktif bagi pelaku UMKM dan mempercepat pembangunan Pelabuhan Ekspor-Impor Selat Lampa, yang akan menjadi simpul perdagangan hasil laut Natuna ke pasar nasional dan internasional.
2. Peningkatan Kualitas Pendidikan
Selain mendukung program Sekolah Rakyat, pemerintah daerah juga mengalokasikan Rp10,4 miliar melalui APBN 2025 untuk rehabilitasi dan pembangunan sarana pendidikan dasar.
Program beasiswa bagi 79 mahasiswa Natuna di berbagai perguruan tinggi negeri dan sekolah ikatan dinas juga terus dilanjutkan.
3. Perkuatan Layanan Kesehatan
Empat puskesmas telah mendapatkan tambahan ambulans dan fasilitas IPAL, sementara kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Andalas dijalin untuk memperkuat kapasitas tenaga medis lokal.
4. Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Rakyat
Pemerintah menyalurkan 17 ton bantuan pangan kepada 1.753 keluarga, membantu 665 penerima manfaat dari program pemberantasan kemiskinan ekstrem, serta menanggung jaminan sosial ketenagakerjaan bagi 449 pekerja informal, termasuk nelayan dan petani.
5. Dorongan di Pertanian dan Perikanan
Untuk memperkuat sektor pangan, pemerintah menyalurkan 36 ton pupuk NPK dan 44 ton dolomit, serta memberikan pendampingan bagi kelompok nelayan budidaya dan pengolah hasil laut.
6. Pembangunan Infrastruktur Dasar
Pemerintah pusat mengalokasikan Rp41,6 miliar untuk pembangunan jalan sepanjang 13 kilometer, Rp30,6 miliar untuk pembangunan drainase, dan Rp17 miliar untuk optimalisasi SPAM Sebayar.
Bupati Cen Sui Lan menegaskan bahwa infrastruktur bukan hanya bangunan fisik, tetapi jembatan harapan bagi pemerataan pembangunan hingga ke pelosok.
Natuna Bangkit, Poros Utara Indonesia
Menutup pidatonya, Cen Sui Lan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu membangun Natuna yang lebih tangguh dan berdaya saing.
“Dengan semangat kebersamaan, saya yakin Natuna bisa menjadi daerah yang lebih maju lagi,” ujarnya.
Ia berharap, di usia ke-26 tahun ini, Natuna tidak lagi hanya dikenal sebagai daerah perbatasan, melainkan sebagai poros ekonomi maritim dan pintu gerbang utara Indonesia, simbol kemandirian dan kemajuan bangsa di wilayah terdepan Nusantara.
Penulis : RBP
Editor : IZ