Pariaman, inikepri.com – Inilah alasan kegiatan belajar mengajar secara daring atau online diperpanjang oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem.
Sebab, wabah Corona masih belum mereda, dan terus menginfeksi masyarakat Indonesia, tanpa pandang latar belakang maupun jabatan.
Namun, masih banyak pihak sekolah yang tetap melangsungkan belajar secara tatap muka sejak 13 Juli 2020 lalu, seperti yang dilakukan oleh sebuah sekolah di Kota Pariaman, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibatnya, sekolah itu terpaksa kembali menutup sekolah dan menghentikan kegiatan belajar setelah satu guru dan operator sekolah dinyatakan positif Covid-19.
“Akan dites swab untuk memastikan tertular atau tidaknya siswa. Sekolah kita tutup juga hingga 14 hari ke depan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Pariaman, Syahrul.
“Sudah ada 20 orang hasil tracing yang dites swab. Kita akan terus melakukan tracing, termasuk ke siswa,” lanjut Syahrul.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pariaman, Kanderi mengatakan bahwa pihaknya kini sedang fokus terhadap 130 orang yang melakukan kontak dengan guru tersebut.
“Ada sekitar 90 siswa yang diajar secara tatap muka oleh guru itu. Kemudian 40 orang guru dan karyawan sekolah,” jelas Kanderi.
Palingseru.com