Batam, inikepri.com – RSBP Batam kini mampu melaksanakan pelayanan Bank Darah dengan sumber daya manusia yang sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 91 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan Transfusi Darah, yang diresmikan pada Rabu (22/7) oleh Plt. Direktur RSBP Batam, dr. Afdhalun Hakim.
“Alhamdulillah kami juga sekarang bisa melakukan pemeriksaan crossmatch atau reaksi silang pada pasien sebelum dilakukan pendonoran darah,” kata dr. Erlina, penanggung jawab Laboratorium RSBP Batam.
Lebih lanjut, Erlina mengungkapkan, teknologi yang digunakan dalam prosesnya adalah full automatic, yang berfungsi untuk crossmatch dan screening antibodi calon pendonor. Alat tersebut merupakan satu-satunya yang dimiliki di Provinsi Kepulauan Riau.
“Di Indonesia sendiri alat tersebut hanya sejumlah 15 unit saja. Jadi kami sangat bersyukur RSBP Batam diberikan kepercayaan untuk menggunakan teknologi tersebut,” ujar Erlina.
Plt. Direktur RSBP Batam, dr. Afhalun Hakim, mengatakan, Bank Darah yang kini telah berada di RSBP akan memudahkan para tenaga medis untuk melakukan pengobatan kepada pasien tanpa harus mengunjungi Palang Merah Indonesia (PMI).
“Selama ini kalau kita membutuhkan Bank Darah, kita harus ke PMI dulu. Dan itu memerlukan waktu dan membahayakan pasien yang harus menunggu. Nah, dengan adanya Bank Darah di RSBP Batam ini, baik tenaga medis, maupun masyarakat Batam yang membutuhkan akan sangat terbantu,” ujar Afdhalun.
Dengan kapasitas penyimpanan sebanyak 200 kantong darah, Bank Darah RSBP Batam dinilai efektif dalam penggunaan kantong darah apabila terdapat darah yang batal ditransfusikan.
“Sudah dibayar, dilakukan crossmatch, lalu batal ditransfusikan dan dibuang, ‘kan mubazir. Kalau ada Bank Darah kita bisa simpan kembali,” jelas Afdhalun.
Dalam peresmian layanan Bank Darah tersebut, RSBP Batam juga melaksanakan kegiatan donor darah bertempat di Ruang Pertemuan RSBP Batam.
Kegiatan yang bertajuk “Share Your Blood, Save Their Life” ini juga menggandeng Palang Merah Indonesia sebagai mitra.
Kegiatan donor darah diikuti lebih dari 100 orang yang terdiri dari pegawai BP Batam dan masyarakat umum.