Demam Sepeda Ditengah Corona, Makin Mahal Semakin Diburu

- Admin

Minggu, 26 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, inikepri.com – Ada satu fenomena menarik di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, yaitu fenomena demam sepeda. Fenomena demam sepeda tak hanya terjadi di Jakarta saja, melainkan juga di kota-kota lainnya, seperti Bandung, Yogyakarta, bahkan di Surabaya yang saat ini memiliki kasus Corona cukup tinggi di Indonesia.

Perencana Keuangan Aidil Akbar mengatakan, sejatinya hobi bersepeda ini sudah lama terjadi di Indonesia, salah satunya adanya komunitas Bike To Work (B2W) Indonesia yang 15 tahun lalu mendeklarasikan penggunaan sepeda untuk kegiatan sehari-hari, termasuk berangkat dan pulang kerja.

Baca Juga :  Katanya Cowok Suka Posisi Seks ini, Kamu Setuju?

Namun demikian, akhir-akhir ini, di masa pandemi Covid-19, tren bersepeda kembali meledak. Bahkan untuk pesepeda pemula yang baru saja ingin bersepeda saat ini, tentu akan mendapat kendala dalam pembelian sepeda, sebab kata dia, produk yang dijual saat ini sangat langka. Bahkan, angka penjualan sepeda jauh melebihi penjualan mobil dan motor secara kuantitas.

“Sejak sepeda lipat menjadi tren, sejak ada merk Brompton yang fenomenal, meski harganya yang termurah setara harga motor, dan yang paling mahal setara harga mobil, tapi di Indonesia ini unik, semakin mahal semakin diburu,” ujar Aidil kepada Indozone, dalam perbincangan Minggu pagi, (26/7).

Baca Juga :  Film Porno Wanita Lesbian Diputar di Pusat Vaksin COVID-19, Masyarakat Ikut Panik

Menurut Aidil, ada perbedaan tren bersepeda saat ini dengan sebelumnya, yaitu sepeda menunjukkan gengsi dan status sosial.

“Ketika status sosial menjadi penting dan membeli mobil Ferari yang harganya miliaran menjadi biasa, membeli sepeda yang harganya Rp2 juta hingga Rp3 juta kemudian menjadi ratusan juta menjadi luar biasa,” tuturnya.

Menurut Aidil, fenomena sesungguhnya dari demam sepeda ini adalah sepeda yang sudah berubah menjadi sebuah status sosial. Bahkan ada yang memaksa membelinya dengan cara mencicil.

“Apabila anda membeli sepeda sebagai alat transportasi ke tempat bekerja setiap hari, maka membeli sepeda dengan cara mencicil bisa dimaklumi. Tapi bila anda beli sepeda untuk gaya-gayaan dan hanya dipakai di car free day setiap akhir pekan, maka membeli sepeda secara mencicil akan sia-sia,” ujarnya.

Baca Juga :  Ini Cara Hindari Kebiasaan Ghibah saat Puasa Ramadan

Ia pun mengingatkan bahwa sepeda bukanlah kebutuhan primer, meskipun anda menggunakan sepeda setiap hari sebagai alat transportasi, tapi sepeda masih bisa digantikan dengan alat transportasi lain.

“Jadi jangan sampai bela-belain beli sepeda ratusan juta rupiah, tapi ujung-ujungnya anda kehabisan harta,” pungkasnya.

Indozone

Berita Terkait

Mengapa Muncul “404 Not Found”? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
MagangHub Kemnaker 2025 Buka Peluang Karier untuk Fresh Graduate, Simak Persyaratannya
Resep Kepiting Lada Hitam Simple, Praktis & Lezat
Tips Jitu Kelola Keuangan ala Gen Z: Biar Nggak Boros & Bisa Financial Freedom
Xiaomi Siapkan 17 Fold, Mix Fold 5 Terancam Batal Meluncur
3 Pekerjaan Ini Tahan dari Ancaman AI, Masih Butuh Sentuhan Manusia
Sejarah dan Fakta Unik Donat yang Belum Banyak Diketahui
Huawei Nova Flip S Siap Meluncur, Bawa Warna Baru dan Harga Lebih Terjangkau

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 10:14 WIB

Mengapa Muncul “404 Not Found”? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 10:35 WIB

MagangHub Kemnaker 2025 Buka Peluang Karier untuk Fresh Graduate, Simak Persyaratannya

Jumat, 3 Oktober 2025 - 07:22 WIB

Resep Kepiting Lada Hitam Simple, Praktis & Lezat

Jumat, 3 Oktober 2025 - 06:52 WIB

Tips Jitu Kelola Keuangan ala Gen Z: Biar Nggak Boros & Bisa Financial Freedom

Senin, 29 September 2025 - 07:06 WIB

Xiaomi Siapkan 17 Fold, Mix Fold 5 Terancam Batal Meluncur

Berita Terbaru