Gegara Kripto, Negara Ini Terancam Gelap Gulita

- Admin

Selasa, 30 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi penambangan Kripto. Foto: NET

Ilustrasi penambangan Kripto. Foto: NET

INIKEPRI.COM – Kazakhstan mengalami krisis listrik dan ini dikarenakan dari aktivitas penambangan cryptocurrency.

Negara tersebut telah mengalami kelebihan beban energi setelah penambang Bitcoin berdatangan dari China.

China diketahui melakukan penindakan pada aktivitas kripto mulai awal tahun ini. Sementara itu juga melarang adanya transaksi berbasis kripto pada bulan September lalu.

Berdasarkan laporan Financial Times, permintaan listrik negara itu naik 8% sejak awal tahun. Ini merupakan kenaikan yang cukup signifikan, sebab biasanya hanya tercatat naik 1-2% per tahunnya, dikutip The Verge, Selasa (30/11/2021).

Laporan yang sama menyebutkan ada lebih dari 87.849 rig penambangan padat daya yang dioperasikan dari China ke Kazakhstan. Pada data University of Cambridge, negara tersebut menjadi nomor dua tempat penambangan kripto terpopuler, hanya kalah dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga :  Wow! Bitcoin Diprediksi Bisa Tembus Rp 3,5 M

Tiga pembangkit listrik tenaga batu bara paling vital di Kazakhstan telah ditutup bulan lalu.

Coindesk melaporkan sehubungan dengan pemadaman, Kementerian Energi akan mulai membatasi penambangan baru yang menggunakan lebih dari 100 megawatt (MW) selama dua tahun.

Namun tak lama kemudian, kebijakan itu dibatalkan. Yakni membatalkannya untuk penambang yang sah.

Financial Times juga mengatakan, perusahaan pengoperasian jaringan listrik Kazakhstan (KEGOC) memperingatkan akan mulai menjatah daya pada 50 penambang kripto terdaftar oleh pemerintah.

Baca Juga :  Bitcoin Dinilai Bisa Jadi Mata Uang untuk Perdagangan Global

Krisis listrik ini dikaitkan dengan penambang abu-abu atau dikenal sebagai penambang ilegal kripto. Para ahli menyebutkan para penambang tersebut mengkonsumsi hingga 1.200 megawatt pada jaringan listrik negara.

Untuk mengatasi masalah ini Kazakhstan mulai melakukan beberapa aturan. Seperti penambang yang sah harus membayar, dengan tujuan membantu membedakan penambang sah dan ilegal serta mengurangi beban listrik. Mereka akan dibebankan biaya 1 tenge Kazakhstan per kWh atau Rp 32.

Coindesk menuliskan Kazakhstan bagian selatan paling terpukul dengan krisis ini. Wilayah tersebut kekurangan pembangkit listrik dan jaringan utama beberapa kali kesulitan untuk menyalurkan listrik ke sana.

Baca Juga :  WhatsApp Kembali Perbarui Fitur Status

Xive, perusahaan kripto berbasis di Kazakhstan yang juga menyediakan ruang dan daya untuk rig penambangan, terpaksa mematikan 2.500 mesin penambangan akibat krisis energi.

Beberapa negara juga bernasib sama seperti Kazakhstan. Seperti Iran yang harus melarang penambangan selama empat bulan pada Mei lalu untuk mencegah penambangan.

Texas juga jadi tempat tujuan penambang karena biaya listrik yang murah serta peraturan yang longgar. Menurut para ahli permintaan listrik akan lebih dari 5.000 MW. Ini memprihatinkan sebab Texas juga baru mengalami pemadaman listrik besar-besaran di awal tahun. (DI/CNBCINDONESIA)

Berita Terkait

Huawei Nova Flip S Siap Meluncur, Bawa Warna Baru dan Harga Lebih Terjangkau
Bocoran Detail Kamera Xiaomi 17 Pro dan Pro Max Terungkap
Ponsel Rp2 Jutaan, Samsung Galaxy A17 Tawarkan Layar Super AMOLED 6,7 Inci & RAM Besar
Lima Inovasi Baru yang Dibawa iPhone 17, Lebih Tipis dan Bertenaga
Sony Xperia 10 VII Resmi Meluncur, Usung Kamera ala Google Pixel
Apple Siapkan Baterai Lebih Besar di Seri iPhone 17, Ini Bocorannya
Nubia Air Resmi Meluncur, Ponsel Tipis yang Disebut Mirip iPhone 17 Air
Bhumi: Membuka Peta Pertanahan untuk Publik, Masyarakat Kini Bisa Ikut Awasi Tanah Negeri

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 07:49 WIB

Huawei Nova Flip S Siap Meluncur, Bawa Warna Baru dan Harga Lebih Terjangkau

Minggu, 21 September 2025 - 09:00 WIB

Bocoran Detail Kamera Xiaomi 17 Pro dan Pro Max Terungkap

Jumat, 19 September 2025 - 08:02 WIB

Ponsel Rp2 Jutaan, Samsung Galaxy A17 Tawarkan Layar Super AMOLED 6,7 Inci & RAM Besar

Senin, 15 September 2025 - 07:21 WIB

Lima Inovasi Baru yang Dibawa iPhone 17, Lebih Tipis dan Bertenaga

Minggu, 14 September 2025 - 10:11 WIB

Sony Xperia 10 VII Resmi Meluncur, Usung Kamera ala Google Pixel

Berita Terbaru