INIKEPRI.COM – Bagi para pecandu narkoba
yang ingin direhabilitasi, Loka Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Batam memastikan akan menjamin privasi, perlakuan yang manusiawi dan tidak ada pungutan biaya.
“Bagi masyarakat Indonesia khususnya Kepri yang ingin sembuh dari kecanduannya, datang saja ke tempat rehab dan kami pastikan privasi anda terlindungi, diperlakukan manusiawi serta tidak ada pungutan biaya,” ujar Kepala Loka Rehabilitasi BNN Batam, dr. Danu Cahyono dilansir dari ANTARA, Selasa 21 Juni 2022.
Ada dua jalur untuk bisa masuk ke pusat rehabilitasi ini, jelas Danu, yang pertama adalah datang sendiri dan yang kedua adalah melalui proses hukum.

“Yang pertama tadi pemakai atau pecandu narkoba yang ingin rehab datang sendiri dengan didampingi keluarga untuk bisa pulih kembali. Yang kedua melalui proses hukum misalnya seperti, tertangkap memakai narkoba, lalu hakim memutuskan untuk di rehab,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Kepala BNN Baru Petrus Golose, Bersama Tito dan Idham Bekuk Dr Azhari
Terima Bantuan CSR Kimia Farma, Wako Rahma : Ini Menyelamatkan Pegawai dari Narkoba
Untuk syarat pendaftarannya adalah Warga Negara Indonesia (WNI), fotokopi pasien, fotokopi yang bertanggungjawab dan Kartu Keluarga.
“Syarat lainnya seperti berapa harus bawa pakaian. Tapi yang jelas selain itu sudah tersedia di sini, seperti sabun, sikat gigi, pasta gigi dan kelengkapan kebersihan lainnya sudah disediakan oleh negara. Mereka mendapatkan haknya oleh negara,” katanya.
Dia juga menegaskan bahwa Loka Rehabilitasi BNN Batam tidak membeda-bedakan perlakuan orang yang akan masuk untuk di rehab.
“BNN itu sama perlakuannya, mau dia anaknya siapa, pekerjaannya apa, pendidikannya apa. Begitu masuk ke rehab BNN semuanya sama perlakuannya, tidak ada paksaan, tidak ada kekerasan fisik maupun ucapan dan tidak ada nyuap-menyuap. Itu kami lindungi betul,” tegasnya.
Selain perlakuan, fasilitas di Loka Rehabilitasi BNN Batam juga sangat diperhatikan. “Seperti makan tiga kali sehari dan ada makanan ringan dua kali sehari yang kami kasih. Jadi siapapun yang mau mendaftar, kami tidak pernah mempersulit untuk bisa masuk ke sini,” katanya. (RBP/ANTARA)