Panitia Muswil ke-IV PP Kepri Keluhkan Kandidat Terpilih Belum Lunasi Dana Muswil

INIKEPRI.COM – Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-IV Pemuda Pancasila yang berlangsung pada bulan Juni 2022 yang lalu, masih menyisakan sebuah masalah dan keluhan.

Lantaran, kegiatan itu masih terhutang akibat salah satu kandidat masih belum melunasi dana patungan yang seharusnya disetorkan oleh kedua kandidat.

Keluhan ini disampaikan oleh sejumlah panitia Muswil. Salah satu Koordinator Bidang Humas, Dokumentasi dan Publikasi Panitia Pelaksana kegiatan tersebut Nurjali mengatakan, awalnya ada tiga kandidat yang mengambil formulir pendaftaran calon, yaitu Muhammad Lutfi, Neko Wesha Pawelloy dan Sunarto Poniman.

BACA JUGA:

Soal Muswil PP Kepri, Andi Anhar: Ada Intervensi dalam Pengambilan Keputusan

Muswil Deadlock! Pemuda Pancasila Kepri Akan Dinakhodai Siapa?

Berdasarkan keputusan Steering Comitee (OC) setiap calon harus menyetorkan biaya Muswil yang dibagi secara adil.

Adapun biaya Muswil Pemuda Pancasila Kepri yaitu sejumlah lebih kurang Rp500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) lebih jika dibagi menjadi tiga artinya setiap calon wajib menyetor Rp175.000.000.

Setelah berjalannya waktu, hanya dua calon yang menyetor uang tunai sejumlah Rp175.000.000 dan salah satu calon tidak menyetorkan uang tunai, meskipun sudah mengembalikan formulir.

“Dari kesepakatan itu SC dan OC mengadakan rapat bersama caretaker MPW, dan memutuskan bahwa salah satu calon dinyatakan gugur karena tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan,” ujarnya, Selasa (12/7).

Setelah salah satu calon gugur artinya kedua calon tersisa yaitu Neko Wesha Pawelloy dan Sunarto Poniman harus menutup kekurangan biaya Muswil sebesar Rp175.000.000 yang dibagi dua yaitu masing-masing Rp75.000.000.

Namun hingga Muswil berjalan hanya kandidat Neko Wesha Pawelloy yang menyetorkan dana Muswil sebesar yang dimaksud.

“Sementara kandidat Sunarto Poniman, seperti yang dibacakan oleh Ketua OC dalam laporan pertanggungjawaban Muswilnya belum juga menyetor kekurangan yang seharusnya dipenuhinya secara sportif,” imbuh Nurjali.

Dampaknya beberapa bidang di kepanitiaan terhutang puluhan juta kepada pihak ketiga, mulai dari seksi acara, humas, dan hotel.

“Kami di Dokumentasi belum dibayar sepeserpun, hanya dana tranportasi humas yang baru dibayar, terus teman-teman lain juga sama ada yang belum dilunasi, ini sangat miris, apalagi kemarin kita dengar oknum pengurus MPN secara sepihak menetapkan calon yang belum melunasi biaya Muswil,” ujarnya.

Atas kejadian tersebut Nurjali mengaku sebagai kader Pemuda Pancasila dirinya merasa malu, dengan kejadian tersebut, sehingga dirinya berharap agar panitia dapat segera menyelesaikan apa yang menjadi kesepakatan bersama antara ketua-ketua.

“Jadi kemarin saya hubungi ketua panitia atau OC soal ini, tapi jawabannya saudara Sunarto Poniman yang akan melunasi, tapi hingga sekarang belum sepeserpun dilunasi.

Yang miris lagi salah satu oknum di MPN, malah menetapkan calon yang tidak komitmen dalam pencalonan, ini sangat mencoreng nama baik organisasi yang besar ini, kita berharap kader-kader seperti ini dapat dievaluasi, untuk dapat menjaga nama baik organisasi,” ujarnya.

Selain itu dalam kesepakatan antara SC dan OC, seharusnya kandidat harus menyetorkan uang kekurangan tersebut sesuai tenggat waktu yang sudah ditetapkan yaitu pada tanggal 20 Juni 2022, namun hingga pelaksanaan Muswil berlangsung salah satu kandidat atas nama Sunarto Poniman tidak juga menyetorkan anggaran yang dimaksud.

“Seharusnya kandidat yang tidak menyetor sesuai tenggat waktu yang ditetapkan didiskualifikasi oleh OC namun malah ditetapkan sebagai calon, dan mirisnya lagi kandidat yang tidak komitmen tersebut juga ditetapkan sebagai pemenang meskipun hanya mendapat dukungan tiga MPC dari tujuh MPC yang memiliki hak suara,” ujarnya. (DI)

Baca

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

3,266FansSuka
1,349PengikutMengikuti
7,350PengikutMengikuti
481PengikutMengikuti
7PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
spot_img

Berita Populer