INIKEPRI.COM – Pasca temuan kematian seorang remaja 11 tahun di Kamboja yang diduga terinfeksi virus flu burung H5N1, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kelas I Batam meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya orang dari luar negeri ke Indonesia melalui Batam.
“Kalau pengetatan secara langsung belum, misalnya seperti melakukan pemeriksaan kepada setiap yang masuk. Tapi kami sudah meningkatkan kewaspadaan dengan memperhatikan orang-orang yang datang apabila terlihat bergejala terinfeksi flu burung,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (PKSE) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Romer Simanungkalit, dilansir dari ANTARA, Selasa 28 Februari 2023.
BACA JUGA :
Jangan Lepas Masker saat Jumpa Teman, Tren Penularan dari Orang Dekat Meningkat!
KKP, kata dia, juga sudah mendapat surat edaran dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengawasan di pintu masuk dan keluar pelabuhan internasional yang ada di Batam.
Pengawasan yang dilakukan oleh KKP Batam di pintu masuk dan keluar pelabuhan internasional kata dia, saat ini masih bersifat umum hanya melakukan pengawasan.
Namun dia menegaskan bahwa untuk kesiapsiagaan, pihaknya cukup siap karena sudah memiliki pengalaman saat melakukan pengawasan terhadap COVID-19.
“Kesiapan kami cukup, apalagi kita pernah menangani COVID-19. Tidak ada kesiapan khusus untuk itu tapi kami masih melakukan pengawasan untuk COVID-19. Untuk SDM (sumber daya manusia) kami juga memadai,” kata dia.
BACA JUGA :
Polsek KKP Kawal Keberangkatan 30 PMI ke Malaysia Melalui Pelabuhan Internasional Batam Center
Dia menjelaskan, flu burung H5N1 biasanya memiliki gejala seperti demam, batuk, dan pilek. Nantinya jika ditemukan pada pintu kedatangan orang dengan gejala tersebut akan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Sampai sekarang masih aman, kami belum menemukan gejala itu pada orang yang masuk,” katanya. (RP/ANTARA)