- Mulai pengobatan baru
Ada sejumlah obat-obatan yang berpotensi menyebabkan hiperhidrosis, atau keringat berlebih dan berpotensi membuat bau badan antara lain
obat untuk mengobati Alzheimer dan demensia, obat nyeri, obat untuk mengatasi depresi dan kecemasan serta OCD.
Jika seseorang mencurigai obat yang dia minum menyebabkan peningkatan bau badan secara tiba-tiba, cobalah berkonsultasi dengan dokter.
Dalam beberapa kasus, dokter dapat menyarankan pasiennya mencoba dosis yang lebih rendah atau beralih ke obat lain. Jika tidak, beralih ke antiperspiran dengan resep dokter juga dapat membantu.
- Ada infeksi
Bintik seperti jerawat atau nanah di ketiak sering kali bisa menjadi penyebab bau badan, terutama jika seseorang memperhatikan bahwa hanya satu ketiak yang berbau setelah mandi.
Garshick mengingatkan, semua orang memiliki folikel rambut kecil di ketiak dan ketika mereka mencukur, ada banyak pintu masuk untuk bakteri yang berpotensi bermasalah dan menyebabkan rambut tumbuh ke dalam. Tetapi, Garshick menambahkan, jika folikel rambut berisi nanah maka bisa menyebabkan infeksi.
- Kondisi medis tertentu
Menurut Cleveland Clinic, kondisi atau penyakit tertentu dapat menyebabkan bau badan yang tidak sedap atau perubahan bau badan, seperti diabetes, menopause, hipertiroidisme, penyakit ginjal, liver dan beberapa penyakit menular seperti infeksi virus atau bakteri.
Beberapa dari kondisi itu, seperti menopause dan hipertiroidisme, dapat menyebabkan peningkatan keringat, yang menyebabkan bau tidak sedap bahkan dengan kebersihan yang baik.
Dalam kasus lain, bau badan bisa menandakan ada sesuatu yang tidak beres di tubuh seperti adanya penyakit ginjal atau liver misalnya yang bisa menyebabkan bau badan karena penumpukan racun di tubuh. (RBP/ANTARA)