Mafindo: Hoaks & Deepfake Bisa Perkeruh Demo, Jangan Mudah Terprovokasi

- Admin

Selasa, 2 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Ilustrasi. Foto: Istimewa

INIKEPRI.COM – Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran hoaks yang marak di ruang digital menyusul demonstrasi yang sejak Kamis (28/8) berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia.

Dalam keterangan pers yang dikonfirmasi Senin (1/9/2025), Mafindo menyebutkan bahwa berbagai hoaks telah beredar luas, mulai dari klaim adanya penjarahan di gedung DPR dan Mall Atrium Senen hingga manipulasi konten menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau deep fake.

Menurut Mafindo, arus hoaks terkait kerusuhan, penjarahan, dan tindakan represif aparat berpotensi memperkeruh suasana, bahkan memicu eskalasi kekerasan.

Baca Juga :  Pakai HP Nokia, Singapura Terlihat Jelas dari Batam. Benarkah?

“Akibatnya, muncul ketidakpastian, kemarahan, hasutan kebencian, dan aksi kekerasan,” kata Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho.

Septiaji menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dalam menyaring informasi yang berseliweran di media sosial maupun aplikasi pesan instan.

“Masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh konten tidak jelas, hoaks, maupun hasutan kebencian,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengingatkan agar publik hanya memanfaatkan informasi dari media massa arus utama atau sumber digital yang kredibel, serta menggunakan media sosial secara bertanggung jawab.

Baca Juga :  Kemenkes: Ulat Pembunuh Manusia Hoaks

Di sisi lain, Septiaji juga menyoroti dinamika aspirasi publik yang kini tak hanya turun ke jalan, tapi juga bergema di ruang digital. Warganet menyuarakan pendapat melalui siaran langsung, unggahan opini, hingga aksi solidaritas daring. Namun, menurutnya, pola aktivisme digital juga kerap diiringi risiko serius.

“Aktivisme di ruang digital kadang disertai doxing atau pembukaan data pribadi tanpa izin, pelanggaran privasi, persekusi daring, serta serangan siber,” jelasnya.

Meski begitu, Mafindo tetap menegaskan dukungannya terhadap demonstrasi sebagai bentuk kebebasan berekspresi yang sah dalam negara demokrasi.

Baca Juga :  Cek Fakta : Kuota 10GB Gratis Untuk Melawan Virus Covid-19

“Mafindo mendukung demonstrasi sebagai wujud kebebasan berpendapat, tapi kami menentang aksi kekerasan, baik oleh aparat maupun demonstran,” kata Septiaji.

Ia menegaskan kembali bahwa tindakan kriminal tetap tidak dapat dibenarkan dalam bentuk apa pun.

“Menjarah adalah tindakan yang harus dijauhi karena tergolong tindak pidana pencurian,” tegasnya.

Dengan imbauan ini, Mafindo berharap masyarakat lebih bijak dalam menyikapi derasnya arus informasi, sehingga ruang digital tetap kondusif dan tidak memperburuk situasi di lapangan.

Penulis : DI

Editor : IZ

Berita Terkait

HOAKS: Kopdes Merah Putih Tidak Menyediakan Layanan Pinjaman Online
Hoaks: Menteri Agama Bagikan Bantuan Dana Hibah Ratusan Juta ke Masyarakat
CEKFAKTA: Benarkah Anak Bos Pacific Palace Batam “Bayar” DJ Panda Rp10 Miliar untuk Tamu Yakuza untuk Acara 17 Agustus?
[CEK FAKTA] Heboh Video 700 Kepala Desa Digiring KPK, Ternyata Begini Aslinya
Cek Fakta: Benarkah TikTok Akan Ditutup pada 28 Juni 2025?
[HOAKS] Pembuatan SIM Gratis 2025, Ini Fakta dan Biaya Resminya
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Liburkan Sekolah 45 Hari Saat Puasa Ramadhan, Benarkah?
Bijak Sikapi “No Viral, No Justice”: Berita Viral belum Tentu Benar
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 16 Oktober 2025 - 08:15 WIB

HOAKS: Kopdes Merah Putih Tidak Menyediakan Layanan Pinjaman Online

Selasa, 14 Oktober 2025 - 11:12 WIB

Hoaks: Menteri Agama Bagikan Bantuan Dana Hibah Ratusan Juta ke Masyarakat

Selasa, 2 September 2025 - 08:01 WIB

Mafindo: Hoaks & Deepfake Bisa Perkeruh Demo, Jangan Mudah Terprovokasi

Kamis, 31 Juli 2025 - 06:57 WIB

CEKFAKTA: Benarkah Anak Bos Pacific Palace Batam “Bayar” DJ Panda Rp10 Miliar untuk Tamu Yakuza untuk Acara 17 Agustus?

Kamis, 19 Juni 2025 - 06:00 WIB

[CEK FAKTA] Heboh Video 700 Kepala Desa Digiring KPK, Ternyata Begini Aslinya

Berita Terbaru