INIKEPRI.COM – Bupati Natuna, Cen Sui Lan, menegaskan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan keluarga dan menurunkan angka stunting.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri peresmian Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Riau, di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, Sekupang, Batam, Jumat (24/10/2025).
Peresmian tersebut dilakukan oleh Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., dan dihadiri oleh Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Anggota DPR RI Rizki Faisal, serta sejumlah pejabat pemerintah provinsi dan kabupaten/kota se-Kepri.
Dalam keterangannya, Bupati Cen Sui Lan menyampaikan bahwa pemerintah Kabupaten Natuna siap memperkuat kolaborasi dengan BKKBN dalam mewujudkan keluarga tangguh, sehat, dan berdaya saing.
“Kami di Natuna siap mendukung penuh program BKKBN. Setiap keluarga, termasuk di pulau-pulau terluar, harus mendapatkan pendampingan dan perhatian agar bisa tumbuh kuat dan berkualitas,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN RI, Dr. H. Wihaji, menegaskan pentingnya bina ketahanan keluarga sebagai langkah strategis dalam menghadapi berbagai persoalan sosial yang kerap muncul di tengah masyarakat.
“Kalau kita tahu sebab suatu persoalan dalam keluarga, maka bisa kita selesaikan melalui bina ketahanan keluarga,” ujarnya.
Menurut Wihaji, membangun keluarga berkualitas tidak hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga harus menjadi gerakan bersama seluruh elemen masyarakat dan daerah. Ia menilai sinergi antara pemerintah daerah, BKKBN, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga.
Selain itu, Wihaji juga mendorong dunia usaha, terutama perusahaan di kawasan industri, untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan ramah keluarga. Salah satunya melalui penyediaan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di area kerja sebagai bentuk dukungan terhadap kesejahteraan anak-anak para pekerja.
“Kami berharap perusahaan yang memiliki banyak karyawan, terutama perempuan, memberi ruang bagi taman asuh. Anak-anak mereka juga punya hak untuk tumbuh di lingkungan yang aman dan layak,” tegasnya.
Ia menambahkan, keberadaan taman asuh kini telah menjadi bagian dari indikator PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Lebih jauh, Wihaji menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat ketahanan keluarga. Program Quick Win BKKBN yang diimplementasikan di berbagai daerah diharapkan menjadi motor penggerak bagi peningkatan kualitas keluarga dan penurunan stunting.
“Kita ingin keluarga yang kuat, anak-anak yang sehat, dan generasi penerus yang siap membangun Indonesia,” pungkasnya.
Penulis : RBP
Editor : IZ

















