Batam, inikepri.com – Ratusan pasien virus Corona COVID-19 dinyatakan sembuh saat uji coba menggunakan antivirus Ebola, yaitu remdesivir. Hal ini diungkapkan oleh dokter di The University of Chicago Medicine.
Hampir semua pasien yang mengalami gejala seperti demam dan masalah pernapasan mulai pulih. Dari 125 pasien yang mengikuti uji coba, 113 orang sudah boleh pulang dan 2 lainnya meninggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebagian besar pasien kami keadaannya memang sudah parah sejak enam hari lalu. Tetapi, mereka yang sudah diperbolehkan pulang dengan keadaannya sudah sangat baik dan bagus, hanya dengan waktu perawatan kurang dari 10 hari,” kata pakar penyakit menular, Dr Kathleen Mullane, yang dikutip dari Daily Star.
Apa Itu Remdesivir?
Remdesivir adalah obat antivirus baru dalam kelas analog nukleotida.
Melansir dari laman cen.acs.org, Remdesivir ini adalah obat atau antivirus yang ditemukan oleh Gilead dan institut Angkatan Darat pada wabah Ebola 2014 di Afrika Barat.
Awalnya, obat tersebut dikembangkan untuk mengobati Ebola dan berhasil membasmi beberapa jenis virus corona termasuk MERS dan SARS.
Remdesivir juga telah mengantongi izin dari pemerintah Seoul agar dikembangkan secara lokal yang disebut Virus Suppressing Factor (VSF) untuk mengobati pasien covid-19.
Tidak hanya Korea Selatan, Jepang, Tiongkok dan Amerika Serikat juga sedang melakukan uji klinis terhadap Remdesivir.
Cara Kerja Remdesivir
Sebelumnya virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 merupakan virus yang menyerang RNA.
Melansir Medicine Net, RNA adalah molekul pembantu pembentukan DNA pada saat proses sintesis protein pada gen.
Salah satu virus RNA yakni SARS-CoV-2 membutuhkan enzim polymerase untuk membentuk rantai RNA.
Remdesivir bekerja dengan mengganti unsur penting yang dibutuhkan oleh enzim RNA polymerase, sehingga rantai RNA tidak dapat terbentuk.
Mudahnya ibaratkan polymerase adalah mesin pembuat mie. Tentu untuk membuat mie menggunakan mesin itu butuh adonan. Redemsivir diibaratkan adonan palsu, seperti halnya plastisin mainan anak-anak.
Jadi bila adonan mainan ini dimasukkan ke dalam mesin pembuat mie, maka mie yang dihasilkan tentu tidak bisa dikonsumsi. Artinya obat ini dirancang untuk memperlambat infeksi sel-sel sehat dengan menghalangi replikasi virus, melansir Al Jazeera.
Remdesivir sukses diuji coba ke monyet
Obat Covid-19 remdesivir yang sedang dieksperimen, terbukti efektif mengobati penyakit itu dalam percobaan kecil ke sekelompok monyet. Uji coba ini melibatkan dua kelompok dari enam kera rhesus yang sengaja diinfeksi dengan SARS-CoV-2, nama resmi virus corona.
Satu kelompok menerima obat yang dikembangkan oleh Gilead Sciences tersebut, sedangkan kelompok satunya tidak. Hewan yang dirawat menunjukkan peningkatan signifikan 12 jam setelah dosis pertama mereka, dan tren itu terus berlanjut selama studi yang berlangsung seminggu.
Salah satu dari enam hewan yang dirawat menunjukkan kesulitan bernapas ringan, sedangkan semua enam monyet yang tidak diobati mengalami sesak napas.
Kelompok yang dirawat juga memiliki lebih sedikit kerusakan paru-paru.