Kabar Baik, Remdesivir Harapan Baru Sembuhkan Corona

- Admin

Minggu, 19 April 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Batam, inikepri.com – Ratusan pasien virus Corona COVID-19 dinyatakan sembuh saat uji coba menggunakan antivirus Ebola, yaitu remdesivir. Hal ini diungkapkan oleh dokter di The University of Chicago Medicine.

Hampir semua pasien yang mengalami gejala seperti demam dan masalah pernapasan mulai pulih. Dari 125 pasien yang mengikuti uji coba, 113 orang sudah boleh pulang dan 2 lainnya meninggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebagian besar pasien kami keadaannya memang sudah parah sejak enam hari lalu. Tetapi, mereka yang sudah diperbolehkan pulang dengan keadaannya sudah sangat baik dan bagus, hanya dengan waktu perawatan kurang dari 10 hari,” kata pakar penyakit menular, Dr Kathleen Mullane, yang dikutip dari Daily Star.

Baca Juga :  Disperindag Batam Edukasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Terapkan Protokol Kesehatan

Apa Itu Remdesivir?

Remdesivir adalah obat antivirus baru dalam kelas analog nukleotida.

Melansir dari laman cen.acs.org, Remdesivir ini adalah obat atau antivirus yang ditemukan oleh Gilead dan institut Angkatan Darat pada wabah Ebola 2014 di Afrika Barat.

Awalnya, obat tersebut dikembangkan untuk mengobati Ebola dan berhasil membasmi beberapa jenis virus corona termasuk MERS dan SARS.
Remdesivir juga telah mengantongi izin dari pemerintah Seoul agar dikembangkan secara lokal yang disebut Virus Suppressing Factor (VSF) untuk mengobati pasien covid-19.

Tidak hanya Korea Selatan, Jepang, Tiongkok dan Amerika Serikat juga sedang melakukan uji klinis terhadap Remdesivir.

Cara Kerja Remdesivir

Sebelumnya virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 merupakan virus yang menyerang RNA.
Melansir Medicine Net, RNA adalah molekul pembantu pembentukan DNA pada saat proses sintesis protein pada gen. 

Baca Juga :  Ikan Teri Ternyata Bisa Mengurangi Risiko Serangan Jantung, Jangan Anggap Remeh!

Salah satu virus RNA yakni SARS-CoV-2 membutuhkan enzim polymerase untuk membentuk rantai RNA.

Remdesivir bekerja dengan mengganti unsur penting yang dibutuhkan oleh enzim RNA polymerase, sehingga rantai RNA tidak dapat terbentuk.
Mudahnya ibaratkan polymerase adalah mesin pembuat mie. Tentu untuk membuat mie menggunakan mesin itu butuh adonan. Redemsivir diibaratkan adonan palsu, seperti halnya plastisin mainan anak-anak.

Jadi bila adonan mainan ini dimasukkan ke dalam mesin pembuat mie, maka mie yang dihasilkan tentu tidak bisa dikonsumsi. Artinya obat ini dirancang untuk memperlambat infeksi sel-sel sehat dengan menghalangi replikasi virus, melansir Al Jazeera.

Remdesivir sukses diuji coba ke monyet

Baca Juga :  Duh! Mutasi Corona D614G di Malaysia 10 Kali Lebih Menular, Ada di Indonesia?

Obat Covid-19 remdesivir yang sedang dieksperimen, terbukti efektif mengobati penyakit itu dalam percobaan kecil ke sekelompok monyet. Uji coba ini melibatkan dua kelompok dari enam kera rhesus yang sengaja diinfeksi dengan SARS-CoV-2, nama resmi virus corona.

Satu kelompok menerima obat yang dikembangkan oleh Gilead Sciences tersebut, sedangkan kelompok satunya tidak. Hewan yang dirawat menunjukkan peningkatan signifikan 12 jam setelah dosis pertama mereka, dan tren itu terus berlanjut selama studi yang berlangsung seminggu.

Salah satu dari enam hewan yang dirawat menunjukkan kesulitan bernapas ringan, sedangkan semua enam monyet yang tidak diobati mengalami sesak napas.
Kelompok yang dirawat juga memiliki lebih sedikit kerusakan paru-paru.

Berita Terkait

Segera Periksakan Diri jika Alami Gejala Mpox untuk Deteksi Dini dan Isolasi
Antisipasi Mpox, Kemenhub Terapkan SATUSEHAT Health Pass bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri
Ini Langkah Kesiapsiagaan Indonesia Hadapi Wabah Mpox
Ini Dampak Pemberian Susu Formula pada Bayi
Akademisi Ungkap Kondisi Gizi Masyarakat Indonesia Pascakemerdekaan
Aturan Baru Pengendalian Zat Adiktif: Rokok Eceran dan Iklan Dibatasi
BPOM Klarifikasi Isu Dokumen Rahasia Vaksin Polio: Tidak Benar!
Vaksin Polio Aman, Tidak Memicu Kanker dan HIV

Berita Terkait

Senin, 16 September 2024 - 11:52 WIB

Segera Periksakan Diri jika Alami Gejala Mpox untuk Deteksi Dini dan Isolasi

Kamis, 29 Agustus 2024 - 07:53 WIB

Antisipasi Mpox, Kemenhub Terapkan SATUSEHAT Health Pass bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Rabu, 28 Agustus 2024 - 09:00 WIB

Ini Langkah Kesiapsiagaan Indonesia Hadapi Wabah Mpox

Senin, 19 Agustus 2024 - 07:48 WIB

Ini Dampak Pemberian Susu Formula pada Bayi

Kamis, 15 Agustus 2024 - 10:04 WIB

Akademisi Ungkap Kondisi Gizi Masyarakat Indonesia Pascakemerdekaan

Minggu, 4 Agustus 2024 - 08:52 WIB

Aturan Baru Pengendalian Zat Adiktif: Rokok Eceran dan Iklan Dibatasi

Sabtu, 3 Agustus 2024 - 10:04 WIB

BPOM Klarifikasi Isu Dokumen Rahasia Vaksin Polio: Tidak Benar!

Minggu, 28 Juli 2024 - 08:11 WIB

Vaksin Polio Aman, Tidak Memicu Kanker dan HIV

Berita Terbaru

Anggota Bawaslu RI Puadi. Foto: Bawaslu RI

Politik

Bawaslu Temukan Beberapa Pelanggaran Pilkada 2024

Rabu, 9 Okt 2024 - 07:58 WIB

Rajapola