Jakarta, inikepri.com – Survei terbaru menyebut kalau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini masih jadi partai dengan elektabilitas tertinggi di Tanah Air.
Meski namanya belakangan ramai menjadi bahan pemberitaan, hingga dikaitkan dengan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), tetapi partai pemenang pemilu dua kali berturut-turut itu di atas survei ternyata memang terus menguat.
Terbaru seperti yang disampaikan Direktur Eksekutif New Indonesia Research and Consulting, Andreas Nuryono, dalam keterangannya disitat Antara, Minggu 28 Juni 2020.
Menurut survei yang mereka lakukan, elektabilitas PDIP kini bahkan meninggat menjadi 29,3 persen. Sekadar catatan, pada 2019 lalu, PDIP sukses jadi partai pemenang di Indonesia dengan raihan 19,3 persen.
“Elektabilitas PDIP masih tertinggi dan meningkat hingga 29,3 persen. Hal ini membuktikan bahwa PDIP masih kokoh berada di puncak,” katanya.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu pun kini mencatatkan rekor, karena jadi partai pertama yang sudah tiga kali menang sepanjang pasca reformasi digelar. Survei New Indonesia Research & Consulting sendiri dilakukan pada 8-18 Juni 2020, dengan jumlah responden 1.200 orang.
Metode survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden survei sebelumnya yang dipilih secara acak. Margin of error survei sebesar 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Peta partai politik
Sementara terkait peta partai politik, Andreas mengatakan tidak terlalu jauh berbeda dari perolehan suara hasil Pemilu 2019. Di mana Gerindra dan Golkar masih di posisi kedua dan ketiga dengan masing-masing mengantongi hasil survei 12,5 persen dan 9,7 persen.
Golkar terlihat menurun, karena sebelumnya mengantongi 12 persenan, terpaut tipis dengan Gerindra.
Di posisi papan tengah ada PKB (6,8 persen), PKS (5,5 persen), PSI (4,2 persen), Nasdem (4,1 persen), Demokrat (3,8 persen), PPP (2,4 persen), dan PAN (1,6 persen).
Dalam Pemilu 2019 perolehan suara PKB 9,7 persen, PKS 8,2 persen, PSI 1,9 persen, Nasdem 9,1 persen, Demokrat 7,8 persen, PPP 4,3 persen, dan PAN 6,8 persen.
“Dibandingkan hasil Pemilu 2019, hanya PDIP dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengalami kenaikan elektabilitas,” ujar Andreas.
Padahal dari hasil perolehan suara sebelumnya PSI tidak bisa memiliki wakil di Senayan. Kata Andreas, kinerja PSI di tingkat DPRD terbukti efektif sebagaimana PDIP di tingkat nasional.
Di deretan papan bawah ada Perindo (0,9 persen), Berkarya (0,7 persen), Hanura (0,3 persen), PBB (0,2 persen), PKPI (0,1 persen), dan Garuda (0,1 persen). Dalam Pemilu 2019 perolehan suara Perindo 2,7 persen, Berkarya 2,1 persen, Hanura 1,5 persen, PBB 0,8 persen, PKPI 0,2 persen, dan Garuda 0,5 persen.
Sisanya masih ada 17,1 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Hops.id