Harga Mie Instan di Pedalaman Papua Bikin Melongo! 1 Dus Setara 2 Gram Emas

- Admin

Jumat, 3 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papua, inikepri.com – Siapa sangka jika bahan pangan seperti beras di Korowai, Distrik Kawinggon, Pegunungan Bintang, Papua dibandrol dengan harga sangat mahal. Tak tanggung-tanggung, 10 kg beras di Papua dijual dengan harga Rp2 juta. Nominal tersebut setara dengan emas empat gram.

“Beras 10 kg itu emas empat gram, kalau dibeli dengan uang. Satu karung itu harganya Rp2 juta,” tutur Hengki Yaluwo, pengelola Koperasi Kawe Senggaup Maining di Korowai, seperti yang dilansir Antara Kamis 2 Juli 2020.

Menurut Hengki, harga tersebut terbilang normal untuk lokasi penambangan yang ada di wilayah Korowai.

Baca Juga :  Beri Minuman Beralkohol ke Bayinya, Polisi Didesak Tangkap Pria Ini

Tak hanya harga beras, harga kebutuhan pokok lain seperti mi instan, ikan kaleng, daging ayam, serta rokok di wilayah Papua ini juga tidaklah biasa.

Bayangkan saja, satu bungkus rokok merk Gudang Garam Surya dijual dengan harga Rp100 ribu. Sementara merek rokok Sampoerna dan Lampion masing-masing dijual seharga Rp50 ribu.

Harga ikan kaleng sendiri dipatok senilai Rp150 ribu. Sedangkan satu bungkus mi instan dibandrol dengan harga Rp25 ribu. Artinya, satu karton mi instan dapat mencapai Rp1 juta, setara dengan harga emas dua gram.

Baca Juga :  Antisipasi COVID-19, Rindam XII/TPR Memvaksinasi Peserta Pelatihan Pratugas Satgas Apter

Hengki juga menambahkan bahwa harga telepon selular jugalah sangat tinggi. Jika ditukar dengan emas, maka harga telepon selular dapat mencapai 10 hingga 25 gram emas. Jumlah ini masih tergantung merek.

Harga yang sangat fantastis ini dapat terjadi lantaran wilayah Korowai yang masih tertinggal dan belum diperhatikan oleh pemerintah. Pembangunan belum menyentuh wilayah ini, sehingga akses logistik dan pangan menjadi sulit. Hal inilah yang membuat harga kebutuhan pokok menjulang sedemikian rupa.

Baca Juga :  Gile! Jenderal Bintang Empat Kawal Ratu Sunda Empire di Sidang

Korowai sendiri diapit oleh Kabupaten Mappi, Kabupaten Boven Digoel, Pegunungan Bintang, Yahukimo, dan Kabupaten Asmat. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai penambang emas.

Meski mengaku kecewa, warga Korowai sendiri merasa bersyukur karena kekayaan alam di Papua yang mampu membuat mereka bertahan hidup dan mencari nafkah.

“Bertahun-tahun pemerintah tidak pernah membangun Korowai. Tuhan yang memberikan hasil emas bagi kami, sehingga kami bisa menambang dan membantu kami,” tutur Ben Yarik, salah satu warga Dusun Kali Dairam, Korowai.

Hops

Berita Terkait

PLN Batam Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Selama Tahun Baru Imlek dan Isra’ Mi’raj
Amsakar Achmad dan Li Claudia Hadiri Pembukaan Bimtek Penyusunan Renstra Pemko Batam 2025
Ulfah Ismiati Lantik Dewan Ambalan Sultan Mahmud Engku Putri Masa Bakti 2025-2026
Wakapolres Lingga Buka Latihan Pra Operasi Keselamatan Seligi 2025
Berikan Pelayanan Terbaik, Que Club Billiard Gratiskan Bermain 1 Jam untuk Pengunjung
Road Show PPDBM T.P 2025/2026, MAN Karimun Perkenalkan Program Unggulan Madrasah
AKP Sri Budianto bersama IPTU Henry Gunawan Salurkan lagi Paket Sembako dari Kapolres Lingga untuk Warga Kurang Mampu
Wakapolres Lingga Pimpin Bersih-Bersih di Masjid Miftahul Jannah Desa Setajam
Tag :

Berita Terkait

Senin, 10 Februari 2025 - 17:39 WIB

PLN Batam Sukses Kawal Keandalan Pasokan Listrik Selama Tahun Baru Imlek dan Isra’ Mi’raj

Senin, 10 Februari 2025 - 11:18 WIB

Amsakar Achmad dan Li Claudia Hadiri Pembukaan Bimtek Penyusunan Renstra Pemko Batam 2025

Senin, 10 Februari 2025 - 09:52 WIB

Ulfah Ismiati Lantik Dewan Ambalan Sultan Mahmud Engku Putri Masa Bakti 2025-2026

Senin, 10 Februari 2025 - 09:50 WIB

Wakapolres Lingga Buka Latihan Pra Operasi Keselamatan Seligi 2025

Minggu, 9 Februari 2025 - 15:48 WIB

Berikan Pelayanan Terbaik, Que Club Billiard Gratiskan Bermain 1 Jam untuk Pengunjung

Berita Terbaru