Menjaga Tradisi Nyala Lampu di Penghujung Ramadan

- Admin

Jumat, 21 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tradisi Nyala Lampu di Penghujung Ramadan. Foto: ANTARA

Tradisi Nyala Lampu di Penghujung Ramadan. Foto: ANTARA

INIKEPRI.COM – Masyarakat di Malaysia maupun di Indonesia memiliki tradisi yang serupa, yakni menyalakan lampu pelita atau obor mendekati penghujung bulan suci Ramadan.

Warga negara Indonesia asal Sumatra Barat, Wiffy Zalina Putri, di Kuala Lumpur, mengatakan sudah mulai melihat beberapa rumah di sekitar tempat tinggalnya menyalakan lampu pelita.

“Ini sudah banyak sih orang pasang lampu pelita, karena sudah mau dekat Lebaran,” kata Wiffy, melalui keterangan dilansir Antara, Selasa (18/4/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wiffy mengaku tidak mengetahui pasti makna pasti pemasangan lampu tersebut, hanya tahu terpasangnya lampu pelita berarti sudah mendekati Idulfitri.

Menurut Wiffy yang akrab disapa Fifi itu, memasang lampu pelita yang tebuat dari bambu dan berbahan bakar minyak tanah, lalu menancapkannya di tanah yang menempel dengan pagar rumah menjadi tradisi yang biasa dilakukan sejumlah masyarakat di Malaysia menjelang Hari Raya Idulfitri.

Baca Juga :  Niat Mandi Besar Sebelum Jalankan Ibadah Puasa Ramadan 2022

Fifi yang hampir menyelesaikan kuliahnya di salah satu universitas di Kuala Lumpur memang tinggal di Malaysia sejak kelas 5 SD.

Dirinya mengingat betul tradisi yang dilakukan di rumah saudara-saudaranya di Malaysia, yang membuat lampu pelita dan ditaruh di depan rumah saat Ramadan.

Kampung Baru dan Keramat merupakan kawasan permukiman masyarakat Melayu terbesar di pusat kota Kuala Lumpur. Tradisi memasang lampu pelita masih dapat ditemui menjelang Lebaran tiba di daerah tersebut.

“Kemarin Fifi keliling kampung sini sudah banyak yang pasang (lampu pelita) juga. Sabtu (15/4/2023) kemarin,” kata perempuan yang tinggal di perkampungan Sungai Buloh, Selangor itu.

Baca Juga :  Gelar FGD, Polres Lingga Ajak Wujudkan Pilkada Aman dan Sehat

Tradisi masyarakat Melayu tersebut ternyata tidak hanya dilakukan di Malaysia saja.

Masyarakat Melayu di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau hingga saat ini juga menjalankan tradisi yang sama, memasang lampu pelita di sekeliling rumah dan puncaknya dilakukan pada malam ke-27 Ramadhan.

Salah seorang warga asli Lingga, Rumawi, mengatakan warga Lingga biasanya memenuhi gerbang rumahnya dengan lampu pelita, bahkan mereka memasangnya sampai ke pinggir jalan.

“Kalau di rumah-rumah biasanya orang pasang lampu pelita tuh minimal tujuh lampu kalau malam ke-27 ini. Kalau di Lingga dibilang malam 27 ni malam 7 Liko,” ujar Rumawi yang biasa disapa Mawi.

“Insya Allah masih terjaga sampai sekarang,” kata Mawi saat ditanya apakah tradisi tersebut memang masih dijalankan di Lingga.

Baca Juga :  Ansar Bersama BKMT Kepri Gelar Silaturahmi Dengan BKMT Kabupaten Lingga

Menurut Mawi, warga biasanya membuat lampu pelita dari bambu atau kaleng bekas susu atau minuman. Lalu menggunakan minyak tanah untuk menyalakannya.

“Lampu biasanya dinyalakan sampai malam takbiran. Tapi ada juga yang hanya sampai malam 27 saja,” jelas dia.

Tradisi menyalakan lampu pelita yang dilakukan oleh masyarakat Lingga di Indonesia maupun masyarakat di Malaysia menjadi salah satu simbol persamaan tradisi yang dijalankan masyarakat ASEAN, khususnya saat bulan suci Ramadaan dan Hari Raya Idulfitri.

Cara itu juga diharap dapat menjadi penyemangat bersama untuk mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia sebagaimana tema Keketuaan ASEAN Indonesia 2023, “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. (DI)

Berita Terkait

Ansar Serahkan Bantuan Sebesar Rp837,7 Juta Untuk Desa Cempa Lingga
Kunker Hari Kedua Ansar ke Lingga Diakhiri di Penaah, Serahkan Bantuan Rp1,12 Miliar
Beri Harapan Baru Kepada Masyarakat Rejai, Ansar Ahmad Serahkan Bantuan Senilai Rp3,13 Miliar
Amsakar Achmad Dianugerahi Gelar Adat Dato’ Wira Lela Perkasa dari Kesultanan Riau-Lingga
Gubernur Ansar Khatib Idul Fitri 1445 H di Daik Lingga, Anak Kepri Wajib Berbakti Kepada Kedua Orang Tua
Pembangunan Rumah Suku Laut di Lingga untuk Mempercepat Pengentasan Kemiskinan
Ansar Bersama BKMT Kepri Gelar Silaturahmi Dengan BKMT Kabupaten Lingga
Karya Cen Sui Lan di Lingga, IJD Senilai Rp28 Miliar Bikin Jalan Simpang Kuit Menuju Sekanah Mulus

Berita Terkait

Jumat, 19 Juli 2024 - 09:05 WIB

Ansar Serahkan Bantuan Sebesar Rp837,7 Juta Untuk Desa Cempa Lingga

Kamis, 18 Juli 2024 - 08:16 WIB

Kunker Hari Kedua Ansar ke Lingga Diakhiri di Penaah, Serahkan Bantuan Rp1,12 Miliar

Rabu, 17 Juli 2024 - 09:21 WIB

Beri Harapan Baru Kepada Masyarakat Rejai, Ansar Ahmad Serahkan Bantuan Senilai Rp3,13 Miliar

Sabtu, 13 Juli 2024 - 08:50 WIB

Amsakar Achmad Dianugerahi Gelar Adat Dato’ Wira Lela Perkasa dari Kesultanan Riau-Lingga

Kamis, 11 April 2024 - 03:19 WIB

Gubernur Ansar Khatib Idul Fitri 1445 H di Daik Lingga, Anak Kepri Wajib Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

Jumat, 2 Februari 2024 - 01:05 WIB

Pembangunan Rumah Suku Laut di Lingga untuk Mempercepat Pengentasan Kemiskinan

Minggu, 21 Januari 2024 - 13:42 WIB

Ansar Bersama BKMT Kepri Gelar Silaturahmi Dengan BKMT Kabupaten Lingga

Selasa, 2 Januari 2024 - 08:17 WIB

Karya Cen Sui Lan di Lingga, IJD Senilai Rp28 Miliar Bikin Jalan Simpang Kuit Menuju Sekanah Mulus

Berita Terbaru

Rajapola