INIKEPRI.COM – Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 akan menjadi sarana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendukung pelayanan publik pemerintah, termasuk dalam aktivitas komunikasi publik pemerintah.
“(SATRIA-1) akan sangat bermanfaat untuk penyuluh informasi publik, mereka bekerja di daerah remote yang tidak ada jaringan internet. Dengan dukungan akses internet bisa membuat kerja mereka lebih baik, membuat laporan dan program kerja jauh lebih cepat,” kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo (Dirjen IKP Kominfo), Usman Kansong, dalam keterangannya dari Orlando, Florida, Amerika Serikat, pada Sabtu (17/6/2023).
Menurut Dirjen IKP Usman, SATRIA-1 akan sangat bermanfaat bagi Penyuluh Informasi Publik (PIP) yang menjadi salah satu ujung tombak pelayanan informasi Kominfo kepada masyarakat.
PIP merupakan aparat sipil negara yang berasal dari penyuluh pertanian, agama dan petugas lapangan keluarga berencana.
Program PIP dirilis Kementerian Kominfo pada 2017 sebagai bagian dari Humas Pemerintah atau government public relations yang bertugas memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai kebijakan pemerintah
“Mereka melakukan komunikasi tatap muka secara langsung. Ada kendala kalau membuat proposal atau melaporkan kegiatan harus menempuh perjalanan berkilo-kilo meter. Mereka akan boleh menggunakan jaringan internet dengan datang ke kantor desa atau pemerintahan,” jelas Usman Kansong.
Dirjen Usman mengatakan, layanan SATRIA-1 juga bisa dimanfaatkan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) untuk mengajukan proposal program dan penyebaran informasi kepada masyarakat.
“Itu jelas akan bermanfaat bagi KIM. Mereka adalah komunitas yang memiliki program sendiri dan bisa mengusulkan ke Kominfo. Dengan adanya jaringan internet SATRIA-1 mereka pasti akan bisa memanfaatkannya. Bisa mendapatkan informasi untuk disebarkan kepada masyarakat,” tuturnya,
Lebih lanjut Dirjen IKP Usman mengatakan, layanan telekomunikasi SATRIA-1 tidak diberikan secara langsung ke masyarakat.
Sebab, layanan satelit ini akan diperuntukan bagi titik layanan publik kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan, serta tetap memberikan dampak ekonomi meskipun tidak langsung.
“Misalnya di kantor desa kita tempatkan wifi-nya di situ, pemerintah desa bisa memanfaatkannya untuk pelatihan bagi pelaku UMKM. Saya kira manfaatnya secara tidak langsung kepada masyarakat. Karena SATRIA-1 merupakan bagian dari transformasi digital yang akan juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat pada akhirnya,” kata Usman Kansong menandaskan. (RP)