Kemenkes Bicara Kasus Kematian COVID-19 Diduga Pasien JN.1 di Batam

- Admin

Selasa, 26 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. Foto: PEXELS

Ilustrasi. Foto: PEXELS

INIKEPRI.COM – Dalam dua hari terakhir ini, masyarakat dihebohkan kabar dua kematian akibat COVID-19 yang diduga terpapar varian JN.1.

Atas hal itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes)RI memastikan masih menelusuri kepastian varian yang diidap kedua pasien tersebut. Sejauh ini, pihaknya baru melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

“Jadi untuk kabar kasus JN.1 warga Batuaji, Batam, yang meninggal, itu masih dalam pemeriksaan,” dalam siaran tertulis dr. Nadia dari pihak Kemenkes, dilansir dari DETIKCOM, Selasa (26/12/2023).

Baca Juga :  Capaian Imunisasi Anak-Anak Indonesia Meningkat Jadi 94,9 Persen pada 2022

“Masih menunggu hasil pemeriksaan genome sequencing jenis subvariannya,” lanjut dr Nadia.

Secara nasional, kasus COVID-19 per Senin (25/12) mulai menurun di angka 171 kasus, pasien sembuh dilaporkan lebih banyak yakni 203 orang. Sayangnya, pasien meninggal lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yakni bertambah lima kasus.

BACA JUGA:

Penularan Virus COVID-19 Varian JN.1 Ditemukan di Jakarta dan Batam

Pasien yang masih membutuhkan perawatan baik isolasi mandiri maupun di rumah sakit, kini sebanyak 2.615.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut perkiraan puncak kasus COVID-19 bakal terus merangkak naik hingga Januari 2024. kemungkinan baru akan mereda di periode minggu awal Februari tahun depan.

Baca Juga :  Kemenkes: Ulat Pembunuh Manusia Hoaks

“Jadi harusnya di Januari itu peaknya sudah dicapai. Nah peaknya berapa lama? Biasanya kita turun tidak lebih dari satu bulan. Peak-nya paling 2 minggu sampai 4 minggu maksimal sudah kemudian terjadi penurunan.”

Kabar dua kematian pasien COVID-19 diduga terpapar JN.1, diungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi. Kedua pasien tersebut memiliki riwayat penyakit penyerta.

Baca Juga :  Harga Tes PCR di India Cuma Rp96 Ribu, Ini Penjelasan Kemenkes

“Dua orang yang meninggal dunia memiliki penyakit bawaan atau komorbid,” kata Didi yang dikutip dari detikSumut, Minggu (24/12/2023).

Didi menjelaskan pasien yang meninggal salah satunya pria berusia 77 tahun yang memiliki penyakit komorbid. Sementara satu lainnya adalah warga Batam berusia 48 tahun yang terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia.

“Yang usia 77 tahun ini sudah dua kali vaksin. Usia 48 masih satu kali vaksin,” jelas Didi. (GBP/DETIKCOM)

Berita Terkait

Kemenkes Akselerasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Segera Diluncurkan, Ayo Unduh Aplikasi SATUSEHAT Mobile
Kemenkes RI Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Flu Burung
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Jangan Panik
Pemerintah Perkuat Koordinasi Nasional Tangani Wabah ASF
Kepala Bapanas Tegaskan Pentingnya Makanan Bergizi Diberikan Sejak Dini
Kemenkes Luncurkan Proram Percepat Penanggulangan HIV/AIDS
Kepala Bapanas: Anggur Shine Muscat Aman, Tapi Cuci Dulu sebelum Konsumsi
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 09:51 WIB

Kemenkes Akselerasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Sabtu, 11 Januari 2025 - 08:15 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Segera Diluncurkan, Ayo Unduh Aplikasi SATUSEHAT Mobile

Kamis, 9 Januari 2025 - 06:35 WIB

Kemenkes RI Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Flu Burung

Selasa, 7 Januari 2025 - 07:57 WIB

Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Menkes: Mirip Flu Biasa, Jangan Panik

Kamis, 19 Desember 2024 - 08:09 WIB

Pemerintah Perkuat Koordinasi Nasional Tangani Wabah ASF

Berita Terbaru

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Kepala Staf Kepresidenan A.M. Putranto memastikan kesiapan program PKG di Puskesmas Watukawula, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (17/1/2025). Foto: Kemenkes

Kesehatan

Kemenkes Akselerasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Minggu, 19 Jan 2025 - 09:51 WIB