Utang Luar Negeri Indonesia November 2023 Tetap Terkendali

- Admin

Selasa, 16 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. Foto: Istimewa

Ilustrasi. Foto: Istimewa

INIKEPRI.COM – Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tetap terkendali. Posisi ULN Indonesia pada November 2023 tercatat sebesar 400,9 miliar dolar AS, atau tumbuh 2,0 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,7 persen (yoy).

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh transaksi ULN sektor publik. Selain itu, posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global termasuk Rupiah, yang berdampak pada meningkatnya angka statistik ULN Indonesia valuta lainnya dalam satuan dolar AS​.

Demikian disampaikan Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam siaran pers yang diterima pada Senin (15/1/2024).

Erwin menjelaskan, ULN pemerintah tetap terkendali dan dikelola secara terukur dan akuntabel. Posisi ULN pemerintah di November 2023 sebesar 192,6 miliar dolar AS atau tumbuh 6,0 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 3,0 persen (yoy).

BACA JUGA:

Menkeu Pastikan Utang RI di IMF sudah Lunas

Baca Juga :  PPN 12 Persen Selektif Berkeadilan, Kebutuhan Pokok dan Jasa Publik Tetap Bebas Pajak

Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik dan internasional, dalam bentuk Sukuk Global, seiring sentimen positif kepercayaan pelaku pasar sejalan dengan mulai meredanya ketidakpastian pasar keuangan global. Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel.

Menurutnya, pemanfaatan ULN  pada November 2023 masih diutamakan untuk mendukung belanja prioritas Pemerintah dan perlindungan masyarakat, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah tantangan ketidakpastian perekonomian global.

Dukungan tersebut mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8 persen dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,6 persen), jasa pendidikan (16,7 persen), konstruksi (14,1 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (9,9 persen).

“Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,8 persen dari total ULN pemerintah,” ujar Erwin.

Baca Juga :  Struktur Utang Luar Negeri Indonesia Tetap Sehat

Erwin menambahkan, ULN swasta kembali menurun. Posisi ULN swasta pada November 2023 tercatat sebesar 196,2 miliar dolar AS atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,2 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan lalu sebesar 2,3 persen (yoy).

Kontraksi pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang masing-masing mengalami kontraksi sebesar 6,1 persen (yoy) dan 2,5 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya masing-masing sebesar 2,4 persen (yoy) dan 2,3 persen (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, lanjut Erwin, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan; jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,6 persen dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,5 persen terhadap total ULN swasta.

Baca Juga :  Boikot tanpa Akurasi Informasi Bisa Merugikan Ekonomi Indonesia

“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada November 2023 tetap terjaga, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,3 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,1 persen dari total ULN,” jelas Erwin.

Erwin menegaskan, dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Data lengkap mengenai ULN Indonesia terkini dan metadata dapat dilihat pada publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Januari 2024​ pada situs web Bank Indonesia. Publikasi itu juga dapat diakses melalui situs web Kementerian Keuangan. (RP)

Berita Terkait

Kabar Baik untuk Pelaku UMKM! KUR BTN Dibuka — Plafon hingga Rp500 Juta, Bunga Cuma 6%. Ini Cara Ajukannya
Bazar Asyik Batam Youth Fest 2025: UMKM Naik Kelas, Hiburan Full Gas!
Pelunasan Biaya Haji Reguler Diperpanjang hingga 25 April 2025
HARRIS Hotel Batam Center Luncurkan “Triple Package”, Solusi Akomodasi Hemat dan Nyaman untuk Perjalanan Kelompok
Akhir Maret 2025, Cadangan Devisa Indonesia Capai 157,1 Miliar Dolar AS
Ketua LPS Bilang Ekonomi Indonesia Solid, Ini Tandanya
Tarif Impor Baru, RI Jaga Komunikasi dengan AS dan ASEAN
Libur Nasional dan Cuti Bersama, Lapor SPT Tetap Bisa

Berita Terkait

Kamis, 15 Mei 2025 - 12:51 WIB

Kabar Baik untuk Pelaku UMKM! KUR BTN Dibuka — Plafon hingga Rp500 Juta, Bunga Cuma 6%. Ini Cara Ajukannya

Jumat, 9 Mei 2025 - 10:02 WIB

Bazar Asyik Batam Youth Fest 2025: UMKM Naik Kelas, Hiburan Full Gas!

Sabtu, 19 April 2025 - 09:32 WIB

Pelunasan Biaya Haji Reguler Diperpanjang hingga 25 April 2025

Kamis, 17 April 2025 - 07:47 WIB

HARRIS Hotel Batam Center Luncurkan “Triple Package”, Solusi Akomodasi Hemat dan Nyaman untuk Perjalanan Kelompok

Rabu, 16 April 2025 - 08:10 WIB

Akhir Maret 2025, Cadangan Devisa Indonesia Capai 157,1 Miliar Dolar AS

Berita Terbaru