INIKEPRI.COM – Para kelompok nelayan Tanjungpinang menerima bantuan alat tangkap perikanan dari Pemerintah Provinsi Kepri di Kantor Lurah Tanjung Unggat, Senin (22/1/2024).
Nilai total bantuan yang diberikan sejumlah Rp900 juta berasal dari dana Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kepri tahun anggaran 2024. Adapun bantuan tersebut berupa kawat bubu dan bubu ketam.
Ansar menerangkan, akan ada bantuan dari dana insentif daerah (DID) yang akan diprioritaskan untuk nelayan pada November 2024 mendatang.
“Sekarang kebijakannya sudah berubah. Bantuan itu bisa diberikan dari Kabupaten Kota. Nantinya akan kita kolaborasikan bantuan itu seperti saat ini. Bantuan yang diberikan ini dapat menjadikan nelayan lebih sejahtera dan tepat sasaran,” ujarnya.
Sementara itu, Nurjani, salah seorang nelayan di Tanjungpinang menuturkan saat ini dirinya membutuhkan penggantian mesin tempel untuk melaut.
BACA JUGA:
Pemko dan Masyarakat Tanjungpinang Siap Sambut Kedatangan Presiden Jokowi
“Iya mesin tempel yang untuk kapal kecil. Dapat 10 PK pun udah sangat terbantu kali kami,” ungkapnya.
Selain penyerahan bantuan alat perikanan, disejalankan penyerahan bantuan bahan makanan dan susu untuk ibu hamil KEK Susu bagi balita Stunting serta Antropometri KIT Posyandu dari Pemko Tanjungpinang.
Pj Wali kota Tanjungpinang, Hasan, S.Sos menyampaikan sebenarnya bantuan yang diberikan dari Dana Insentif Fiskal kemarin. Namun pemberian bantuan untuk ibu hamil per bulan.
“Jadi memang tiap bulan kita kasih sesuai dengan kebutuhan begitu juga balitanya,” jelas Hasan.
Berbicara penurunan Stunting, Hasan mengungkapkan dalam 4 bulan kemarin berada di angka 351 turun menjadi 334.
“Yang penting kita serius, tidak mudah menangani Stunting. Bisa saja seseorang badannya bagus gemuk, sehat, tak tau rumahnya kotor, tidak sesuai air bersihnya diare dia kurus lagi. Makanya kebersihan itu penting,” terang Hasan.
Pada kesempatan yang sama juga dr Elfiani Sandri menjelaskan bantuan susu bagi anak Stunting dan juga bahan makanan serta susu bagi ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK) hanya untuk wilayah Tanjung Unggat
“Sebanyak 13 Bumil KEK dan 9 orang anak balita mendapatkan bantuan. Balita yang kita bantu ini bagi mereka berusia bawah dua tahun, di Tanjung Unggat terdapat puluhan Balita Stunting. Pertama yang kita intervensi adalah balita usia bawah dua tahun,” ungkapnya.
Sandri menambahkan Antropometri KIT yang diserahkan untuk memperlancar pekerjaan kader Posyandu dalam pengukuran serta penimbangan terhadap anak balita.
“Antropometri KIT adalah alat mengukur tinggi badan dan berat badan anak yang di pasang setiap Posyandu jadi bisa dipantau indikator menilai gizi,” pungkasnya. (RBP)