INIKEPRI.COM – Embung Sebayar yang dibangun beberapa tahun lalu oleh penerintah pusat di Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna hingga saat ini belum dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
Keberadaan embung tersebut dulunya cukup membuat warga kecamatan setempat bergembira karena harapan besar mereka akan pemenuhunan kebutuhan air bersih yang layak bakal segera terjawab.
Namun hingga kini, sudah sekitar tiga tahun lamanya setelah embung yang dibangun dengan anggaran puluah miliar itu belum juga dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adi, seorang warga Ranai, Kecamatan Bunguran Timur mengaku masih tetap berharap air embung tersebut dapat sesegera mungkin didistribusikan kepada masyarakat.
Supaya kepayahan – kepayahan warga akibat kekurangan air bersih dapat teratasi dengan mantap.
“Kami senang betul dengan adanya embung itu. Tapi kami kesal juga karrna lama betul nunggunya. Ini sudah tiga tahun kita nunggu,” kata Adi di Ranai, Kamis (26/9/2024).
Di sisi lain, kata dia, keberadaan air bersih di wilayah Ibu Kota Kabupaten Natuna masih tetap saja dalam keadaan semula.
Di mana distribusi air bersih sering kali terganggu dengan waktu dan tempat yang tidak terduga tanpa jadwal alias dadakan akibat dari infrastruktur, sarana dan prasarana air yang tidak memadai.
“Jadi, sudah lah kita payah dengan air, lama pula kita beharap-harap dengan embung itu. Ibarat kata, keselnya bertimbun-timbun jadinya,” tukas Adi mengakhiri.
Di kesempatan terpisah, Calon Bupati Natuna Nomor Urut 1, Cen Sui Lan menegaskan bahwa Embung Sebayar merupakan hal vital yang harus diperhatikan.
Ia mengaku bahwa dalam kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI telah menyampaikan prihal embung tersehut kepada Menteri PUPR.
“Embung sebayar satu hal. Itu sudah saya minta pemipaan ke Pak Menteri,” kata Cen Sui Lan kepada sejumlah wartawan.
Selain dengan Menteri PUPR, ia juga mengaku telah berbicara intens dengan Dirjen Kementerian tersebut. Bahkan dalam pembicaraannya itu termasuk mengenai rencana anggaran yang direncanakan mencapai angka Rp. 20 miliar.
Menurutnya, ini semua harus segera dilaksanakan karena kondisi Natuna di musim – musim tertentu terjadi penurunan debit air.
“Dan supaya air embung itu secepatnya dapat dialirkan ke masyarakat sebagaimana tujuannya dibangun. Maka insya Allah tahun 2025 nanti itu bisa direalisasikan,” ujar Cen Sui Lan.
Penulis : DI
Editor : IZ