Batam, inikepri.com – Seorang pengguna Facebook melakukan protes kepada pihak rumah sakit terkait hasil diagnosis ayahnya. Dia menyebut RS tersebut mendiagnosis ayahnya terinfeksi corona.
Dia pun membantah ayahnya terinfeksi Covid-19. Pria ini juga mengunggah foto selembar kertas hasil diagnosis. Di kertas tersebut diagnosa utama ayahnya adalah CVD.
“Kebusukan RS (Rumah Sakit). Bokap gua sakitnya apa di diagnosisnya COVID-19. Intinya yang meninggal di RS divonis COVID-19. Angka kematian yang meningkat mungkin bukan karena COVID melainkan data asal dari RS,” tulis pengguna Facebook yang tidak disebutkan identitasnya itu.
Namun, ternyata pengguna Facebook ini salah paham membaca diagnosis tersebut. CVD bukanlah singkatan dari Covid-19, melainkan Cerebrovascular Disease atau dikenal juga sebagai penyakit stroke.
CVD itu bukan COVID ya teman2 🙏 pic.twitter.com/ba6crqy7Ta
— Udin (@novemberdad) June 11, 2020
Akun Twitter @novemberdad mengklarifikasi bahwa CVD bukanlah penyakit yang disebabkan infeksi Covid-19.
Unggahan ini pun menuai pro dan kontra di antara netizen. Ada yang tetap menyalahkan pihak rumah sakit karena tidak memberikan penjelasan mengenai istilah CVD yang menyebabkan kematian pasien.
Namun, ada juga yang menyatakan bahwa seharusnya keluarga pasien tidak begitu saja mengunggah hasil diagnosis tersebut, sebelum mencari tau terlebih dahulu ke pihak rumah sakit, atau minimal di internet.
“Diluar ngaconya si op, tapikan pihak RS harus memberikan penjelasan tentang penyebab kematian pasien, kalau g dijelaskan ya g sepenuhnya salah dia g tahu arti cvd.” tulis dolors_itamet
“Ya Allah, kok masyarakat Indonesia kok begini ya, mudah sekali menyimpulkan suatu hal tanpa harus cross check, minimal googling lah, apa sih maksud CVD itu? Apakah ini ada hubungannya dengan minat baca bangsa ini yang kurang, jadi enggak mau baca, langsung aja simpulkan,” komentar mariodesuganda.
Indozone