BP Batam Pelajari Teknologi IPAL Bawah Tanah Korea Selatan

- Admin

Selasa, 27 Desember 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim BP Batam saat mengunjungi IPAL bawah tanah di Korea Selatan. Foto: Humas BP Batam

Tim BP Batam saat mengunjungi IPAL bawah tanah di Korea Selatan. Foto: Humas BP Batam

INIKEPRI.COM – Badan Pengusahaan (BP) Batam tengah mempelajari teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bawah tanah Korea Selatan.

Hal ini dimaksudkan guna menambah daya tampung untuk meminimalisir air limbah yang mencemari lingkungan di Batam.

General Manager Pengelolaan Lingkungan BP Batam, Iyus Rusmana menyatakan, dari kunjungan yang dilakukan pihaknya, IPAL domestik di Korsel berkapasitas besar yakni 47.000 m3 per hari, lebih dari dua kali lipat dari IPAL domestik Batam yang hanya 20.000 m3 per hari.

BACA JUGA :

Penumpang Membludak, Operator Ferry di Pelabuhan Internasional Batam Center Tambah Trip

“Kita bisa mencontoh mereka, tentu butuh dukungan masyarakat dari semua, baik pemerintah maupun masyarakat, agar apa yang telah diupayakan dapat membawa manfaat ke depan. Harus ada yang memulai dan BP Batam sejak 1995 sudah membangun dan terus mengembangkannya,” katanya dalam siaran pers, Senin 26 Desember 2022.

Baca Juga :  Hati-hati! Kepala BI Suryono Prediksi Kepri Akan Alami Inflasi di Februari 2023

Menurutnya, meski teknologi dalam pengelolaan air limbah yang digunakan Korsel dengan BP Batam sama, yakni memanfaatkan bakteri pengurai, namun ada satu yang menarik yaitu konsep bangunannya.

BACA JUGA :

11 SMA Terbaik di Kota Batam Tahun 2022

“IPAL ini meminimalisasi ruang, bangunan di bawah tanah adalah IPAL dan di atasnya adalah gedung kantor dan ruangan monitoring serta gedung lainnya. Ini bagus dan efisien, tapi membutuhkan biaya lebih besar. Serta kelemahannya adalah bau tinja yang menyengat karena udara terjebak dalam ruangan meskipun ada ventilasi udaranya,”kata Iyus Rusmana..

Baca Juga :  Tingkat Hunian Pasien COVID-19 di RSKI Galang Capai 74,57 Persen

Salah satu perwakilan dari Water Quality Restoration Center di Seongnam City Hall, Korsel mengatakan, IPAL ini dibangun sejak tahun 1978 dengan mengusung tema bawah tanah. Dengan memanfaatkan luas bangunan, IPAL dibangun di bawah tanah, sementara operasional dan administrasi berada di lantai dasar.

BACA JUGA :

Ini Nama-nama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, Kamu Harus Tahu!

Dengan sumber daya manusia hanya 17 orang, IPAL ini beroperasi setiap hari dengan mengolah 47.000 ton limbah rumah tangga. Air baku hasil pengolahan kemudian dialirkan kembali ke sungai yang berada di tengah Kota Seoul, Korsel.

“SDM kami sedikit, tapi serba bisa. Keterampilan SDM harus disiapkan dengan baik,” katanya.

Baca Juga :  BP Batam Menavigasi Perubahan Perdagangan Global Melalui Strategi Resiprokal AS

Ia juga menambahkan bahwa semua negara harus segera memulai proyek seperti ini. Fasilitas ini sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan fasilitas lingkungan.

“Di negara atau kota manapun harus investasi ini, untuk jaga kesehatan masyarakat. Memang biaya besar, tapi manfaatnya juga sangat besar termasuk investasi jangka panjang,” katanya.

BACA JUGA :

5 Hotel Murah dan Nyaman di Kota Batam, Harga di Bawah Rp200 Ribu

Sebelumnya, BP Batam telah melakukan pertemuan sekaligus penandatanganan Memorandum of Meeting (MoM) pada 22 Desember 2022, dengan beberapa perusahaan Korea.

MoM menyatakan komitmen semua pihak untuk kembali memulai proyek pengerjaan IPAL di Batam. IPAL ditargetkan akan selesai pada akhir 2024, khusus untuk IPAL domestik Batam. (RBP)

Berita Terkait

Perda 2016 Tak Lagi Relevan, Ranperda Lingkungan Baru Disiapkan untuk Batam Berkelanjutan
Li Claudia Dampingi Wapres Gibran Tinjau Program MBG di Batam
Wapres Gibran Panen Perdana Lobster 2025: Amsakar Tekankan Semangat Nelayan
Serahkan 138 KTP ke Warga Mangsang Maju, Anwar Anas: KTP Buka Akses Layanan Publik
Batam Jadi Pusat Modeling Budi Daya Lobster, Wapres Gibran Panen 1,7 Ton Hari Ini
Pemprov Kepri Buka Peluang Investasi di Bintan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi
RDP Komisi VI DPR RI, BP Batam Paparkan Arah Kebijakan dan Program Prioritas 2025-2029
Amsakar–Li Claudia Minta Restu DPR: RKA BP Batam 2026 Tembus Rp5,3 Triliun
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 19:26 WIB

Perda 2016 Tak Lagi Relevan, Ranperda Lingkungan Baru Disiapkan untuk Batam Berkelanjutan

Rabu, 10 September 2025 - 14:15 WIB

Li Claudia Dampingi Wapres Gibran Tinjau Program MBG di Batam

Rabu, 10 September 2025 - 11:07 WIB

Serahkan 138 KTP ke Warga Mangsang Maju, Anwar Anas: KTP Buka Akses Layanan Publik

Rabu, 10 September 2025 - 08:59 WIB

Batam Jadi Pusat Modeling Budi Daya Lobster, Wapres Gibran Panen 1,7 Ton Hari Ini

Rabu, 10 September 2025 - 08:06 WIB

Pemprov Kepri Buka Peluang Investasi di Bintan, Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Berita Terbaru